Kelakuan polantas bikin heboh, ajak damai bule sampai ucap rasis
Merdeka.com - Sungguh ironi, Polisi Lalu Lintas (Polantas) yang harusnya menjadi garda terdepan dalam menegakkan aturan malah bertindak sewenang-wenang terhadap warganya. Kelakuan itu terekam dan dibagikan secara luas melalui situs jejaring sosial maupun video, hingga menjadi perbincangan publik.
Perilaku negatif polantas ini pertama kali terekam dalam kamera tersembunyi seorang turis Belanda di Bali. Bahkan, tanpa malu-malu, polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) tersebut meminta uang damai dan mengajaknya minum bir bersama.
Kini, berbagai video terbaru terus terungkap publik, mulai dari aksi para polantas yang mengendarai motor naik ke trotoar dan menerobos lampu merah, hingga membentak penumpang bus Transjakarta. Dua kejadian itu sudah cukup menampar Korps Bhayangkara.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa saja kasus viral yang membuat polisi bertindak? Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
Terbaru, anggota Polantas berpangkat Brigadir Polisi Kepala tersebut dianggap rasis oleh pemilik akun Facebook Huandra Limanau. Seperti dikutip merdeka.com dari Facebook Huandra Limanau, Jumat (27/3), pria berkulit putih tersebut menulis, "Inilah polisi rasis, maki saya cina!"
Tidak hanya menghardik, lanjut Huandra Limanau, Bripka H juga sempat memukulnya. "Saya dipaksa tanda tangan, saya tolak form coklat saja dilempar ke saya. Saya uber nama petugas dan form biru, dipukul dan dimaki cina oleh polisi ini," tulisnya.
Huandra menambahkan, tidak hanya menghardiknya dengan nada rasisme, saat menilang dirinya, Bripka H tidak menjelaskan di mana SIM diambil. Dalam Facebook, Huandra mengunggah enam foto, di antaranya foto sang polisi, surat tilang, dan lokasi dirinya ditilang.
Berikut kelakuan polantas bikin heboh yang dirangkum merdeka.com:
Minta uang damai di Bali
Sungguh ironi, seorang anggota polisi lalu lintas di Bali berpangkat brigadir polisi kepala (Bripka) meminta uang 'damai' saat menilang seorang turis asal Belanda bernama Van Der Spek. Peristiwa itu terekam dan diunggah di situs video Youtube dengan judul: Polisi Korupsi di Bali / Corruption police in Bali.Video itu diunggah pada 1 April 2013 oleh akun gil4sekali. Sejak diunggah tiga hari lalu, video ini langsung mendapat tanggapan beragam. Tetapi dalam video itu tidak dicantumkan jalan di mana Van Der Spek ditilang. Namun, tampak bahwa peristiwa itu terjadi di Pos Polisi LIO Square, Bali.Cerita Van Der Spek yang diminta uang damai ini berawal saat ia menaiki motor di jalan raya tidak menggunakan helm. Van Der Spek kemudian diberhentikan oleh seorang anggota polisi lalu lintas berpangkat Bripka.Van Der Spek kemudian diminta masuk ke pos polisi. Di pos, Van Der Spek ditanya soal SIM dan diberitahukan kesalahannya bahwa ia telah melanggar lalu lintas karena tidak menggunakan helm saat mengendarai motor di jalan raya.Anggota polantas itu lalu memberikan opsi. Jika kasus ini dibawa ke pengadilan, maka akan didenda sekitar Rp 1.200.000. Namun, jika membayar denda di lokasi atau uang damai hanya sekitar Rp 200.000.Karena tidak ingin ribet, Van Der Spek kemudian menyanggupi uang damai sekitar Rp 200.000. Sementara anggota polantas yang menerima uang suap itu langsung tersenyum.Bahkan, anggota polantas itu menjamin Van Der Spek tidak akan ditilang lagi. Ia mempersilakan Van Der Spek bebas mengendarai motor tanpa helm di wilayahnya. "Anda bisa pergi ke mana saja sekarang," kata anggota polantas tersebut.
Langgar lalu lintas
Pelanggaran yang dilakukan aparat polantas ini mendapat perhatian dari komunitas sepeda bernama, Fixietas Jakarta Urban Cycling. Tak cuma sekadar menulis, mereka merekam tindakan pelanggaran yang dilakukan aparat yang masih mengenakan pakaian dinasnya.Dalam video yang diunggah tanggal 24 Mar 2015 maret lalu dengan durasi 1 menit 34 detik. Video berjudul Police: F*** the Rule (Polisi Persetan Aturan) ini disebarluaskan oleh akun bernama Novo. Sedangkan perekaman menggunakan kamera yang terpasang pada sepeda.Video ini memperlihatkan upaya polisi untuk menerobos kemacetan lalu lintas di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Saking macetnya, para polisi ini lantas naik ke atas trotoar untuk melewati antrean mobil yang ingin berbelok menuju arah Pondok Indah. Padahal, trotoar adalah buat pejalan kaki.Tak sampai di sana, para Polantas tersebut mengikuti jejak pesepeda yang merekam aksi para polisi tersebut dengan melawan arah dan menerobos lampu merah. Para pengendara yang melihat para petugas sedang menerobos jalan ini memilih berhenti, meski jalur yang mereka gunakan masih menyala hijau.Dalam caption videonya, sang pengunggah menulis, "terdapat dua cara untuk menghindari macet di Jakarta, satu naik sepeda, dua jadilah polisi."
Bela pemotor & bentak sopir bus
Di situs berbagi video Youtube beredar rekaman polisi membentak sopir Transjakarta dan penumpang. Video berdurasi 1.34 menit itu membuat masyarakat geram.Dalam video itu menceritakan seorang polisi lalu lintas yang kemudian diketahui Brigadir M malah menyalahkan sopir Transjakarta karena senggolan dengan motor yang melintas busway. Padahal jelas-jelas pemotor dilarang melewati jalur Transjakarta.Para penumpang di dalam Transjakarta itu pun geram. Mereka meneriaki polisi kalau motor yang salah."Bapak ibu mohon maaf, saya ini roda dua, ini roda empat," kata pemotor itu, seperti dikutip merdeka.com, Kamis (26/3)."Tapi bapak salah terobos jalur busway dan nggak pake helm," teriak penumpang."Oke oke sabar-sabar," kata pemotor itu.Penumpang semakin gerah dengan ulah Brigadir M dan pemotor itu. Namun dengan lantang, polisi itu tiba-tiba membentak-bentak dan seakan berhak untuk menentukan siapa yang salah antara pemotor dengan sopir Transjakarta."Saya berhak, saya berhak, saya berhak!," teriak Polantas itu dengan keras kepada penumpang."Saya petugas di sini saya berhak, ayo semua turun, saya berhak, saya alihkan," teriak polisi itu lagi.Entah apa maksud Polantas itu malah menyalahkan Transjakarta dan bela pemotor yang mengaku Aipda K itu pun masih belum diketahui. Bahkan, Satlantas Polres Jakarta Selatan membantah memiliki anggota yang dimaksud.
Pukul dan berucap rasis pada pengendara
Selama dua hari terakhir, tindakan anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) menjadi pembicaraan di masyarakat dan pemberitaan di media massa. Jika kemarin Brigadir M ramai diberitakan karena membela rekannya yang mengaku dirinya ditabrak oleh Transjakarta, kali ini anggota Polantas berinisial H menjadi bahan omongan.Di media sosial, anggota Polantas berpangkat Brigadir Polisi Kepala tersebut dianggap rasis oleh pemilik akun Facebook Huandra Limanau. Seperti dikutip merdeka.com dari Facebook Huandra Limanau, Jumat (27/3), pria berkulit putih tersebut menulis, "Inilah polisi rasis, maki saya cina!"Tidak hanya menghardik, lanjut Huandra Limanau, Bripka H juga sempat memukulnya. "Saya dipaksa tanda tangan, saya tolak form coklat saja dilempar ke saya. Saya uber nama petugas dan form biru, dipukul dan dimaki cina oleh polisi ini," tulisnya.Huandra menambahkan, tidak hanya menghardiknya dengan nada rasisme, saat menilang dirinya, Bripka H tidak menjelaskan di mana SIM diambil. Dalam Facebook, Huandra mengunggah enam foto, di antaranya foto sang polisi, surat tilang, dan lokasi dirinya ditilang.Namun dalam tulisannya yang diunggah pada Rabu (25/3), Limanau tidak menjelaskan di mana dirinya ditilang, kapan, dan apa kesalahannya. Tulisan pria berkepala plontos ini telah menyebar di media sosial.Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul mengatakan, proses penilangan itu memang benar terjadi. Namun mengenai anggota Polantas sampai menyinggung rasis apalagi sampai memaki-maki dirinya mengaku tidak tahu menahu."Memang benar dia ditilang oleh anggota Polantas, namun jika dimaki-maki itu saya tidak tahu," ujar Martinus, Jumat (27/3).Martinus menjelaskan kejadian itu terjadi di daerah Grogol, Jakarta Barat. "Namun lebih lanjutnya saya belum tahu. Masih dalam penyelidikan dan pengembangan. Saya belum berani berkata banyak ke media, takutnya salah bicara," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan sebenarnya video tersebut adalah video lama dan kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaAksi bule di Bali kembali curi perhatian. Kali ini bule membuat baret mobil di Legian, Bali.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang grogi saat syuting. Ia keliru mengucapkan kalimat imbauan sehingga membuat Kapolres kaget.
Baca SelengkapnyaViral potongan video yang memperlihatkan sejumlah polisi, polwan, dan seorang pria yang berada di warung pedagang kaki lima (PKL).
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam gang ini sontak membuat warga enggan terima. Para warga pun akhirnya terlihat cekcok dengan anggota polantas.
Baca SelengkapnyaDetik-detik polisi terima 'uang damai' dari pengendara mobil di jalan yang tak sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Baca SelengkapnyaSopir yang membawa senjata tajam itu kemudian berteriak menantang ke pengendara mobil yang dikejarnya untuk berhenti
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaAkun Tik Tok fenderlita membagikan pengalaman suaminya yang ditilang polisi dan mendapat makian nama binatang.
Baca SelengkapnyaVideo viral itu berdurasi 1.14 detik terjadi di Jambi
Baca SelengkapnyaVideo seorang Polisi Wanita (Polwan) viral setelah menegur warga yang sedang makan. Netizen menganggap polwan itu terlalu arogan.
Baca Selengkapnya