Kelakuan Santoso ini bikin anak buah tak lagi loyal
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan kekuatan kelompok Santoso semakin melemah. Dari jumlah 41 anggota teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), sekarang tinggal 27 yang masih tetap angkat senjata.
Tito menjelaskan, perpecahan tersebut karena anggota merasa tidak sejalan dengan ajaran Santoso, yakni setiap ditanya mengenai ayat yang diyakini mereka tak dapat penjelasan detailnya. Selain itu anggota juga tak setuju dengan Santoso yang mengikutsertakan istrinya dalam jaringan tersebut.
"Selain itu mereka juga mengalami kelaparan, jalur logistik mereka jadi berkurang, hilang, kelaparan jadinya mereka. Kemudian jalur informasi mereka jadi berkurang, mereka buta informasi di luar," ungkapnya.
-
Kenapa keluarga Surono melarang dia jadi tentara? Namun di era kolonial Belanda, niatnya mendaftar jadi tentara KNIL dilarang oleh keluarga. Alasannya setiap serdadu harus bersumpah setia pada Ratu Belanda.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa yang protes Sandra? Sandra mengaku banyak yang protes kenapa kalau travelling anak-anaknya masih naik stroller.
-
Siapa istri prajurit TNI ini? Bukan dengan wanita asli Papua, Ia berpacaran dengan wanita asal Pekanbaru, Riau.
Dari yang hidup ini, lanjut Tito, pihaknya pun mendapat keterangan bahwa kelompok Santoso sudah sangat lemah, kekurangan logistik, moril mereka sudah jatuh sehingga terpecah dengan sendirinya.
"Santoso sendiri saat ini cuma 7 orang anggotanya dan dua di antaranya wanita. Kalau TNI-Polri mempertahankan posisi ini dan lebih menggiatkan operasi masuk ke hutan-hutan, saya yakin mereka cepat tertangkap," tegasnya.
Belum lama ini dua orang anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso, Ibad dan Faqih tertangkap pada Jumat (15/4). Ada tiga alasan yang mendasari kelompok Santoso kabur dari hutan. Pertama adalah perjuangan kelompok ini sudah tidak sesuai lagi dengan syar'i (ajaran Islam). Kedua, mereka dikucilkan oleh anggota kelompok lainnya.
Yang terakhir mereka diperlakukan berbeda dengan kelompok lainnya dalam hal pembagian makanan, pekerjaan dan perlakuan. Demikian informasi dari seorang sumber di Polda Sulawesi Tengah, seperti dilansir dari kepada Antara.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengaku belum bisa mengorek keterangan lebih banyak dari kedua terduga teroris anggota Mujahdin Indonesia Timur (MIT) itu karena kondisi mereka sangat lemah dan badan kekurusan akibat kuran makan.
"Mereka masih dalam proses pemulihan fisik dulu baru pemeriksaan dilanjutkan," terang Rudy.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto menjelaskan bahwa pada saat itu, kedua orang tidak dikenal (OTK) itu berjalan di jalan desa Padang Lembara. Keduanya kemudian bertanya kepada seorang personel operasi Tinombala yang menyamar sebagai warga biasa, tentang alamat rumah pak Badri asal Medan.
Personel operasi itu kemudian menyakan identitas mereka namun mereka tidak menjawab sehingga petugas menaruh curiga dan meminta mereka menunjukkan KTP.
Akan tapi kedua orang itu langsung mencabut golok, dan terjadilah perkelahian fisik di antara mereka. Petugas bersangkutan dengan dibantu dua rekannya yang juga berpakaian sipil segera dapat melumpuhkan keduanya dengan tangan kosong tanpa melepaskan tembakan.
Keduanya kemudian digiring ke Mapolres Poso untuk menjalani pemeriksaan. Dari dalam tas milik Ibad, petugas menemukan 32 jenis barang seperti satu buah bom rakitan pipa paralon, senter, charger telepon seluler, lem besi merk dextone, obat ampicilin dan paracetamol, korek api gas, pisau dan parang, peralatan mandi dan makan.
Sedang di tas Faqih ditemukan 16 jenis benda antara lain baterai, korek api gas, paku, tali nilon, rompi tempat magazin dan topi rimba hitam. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tengah mencari nafkah untuk keluarga, dirinya terkaget mendapat kenyataan pahit.
Baca SelengkapnyaTengku Dewi Putri lakukan ini saat proses melahirkan.
Baca SelengkapnyaPelaku selama menikah dengan istrinya, sering diusir dari rumah mertuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan kekejian itu, pelaku diduga sengaja membeli pisau dapur.
Baca SelengkapnyaUpacara digelar secara In Absentia karena tidak dihadiri oleh Bripka SF.
Baca SelengkapnyaInul ditipu karyawan. Barang-barang seperti mobil raib. Ia langsung menempuh jalur hukum.
Baca SelengkapnyaTerdapat pengakuan jujur prajurit yang ternyata menarik perhatian. Ia mengungkap bahwa dalam keluarga kecilnya, istri justru lebih galak.
Baca SelengkapnyaRisma Fatmawati (RF), wanita berusia 19 tahun, tewas setelah ditikam suaminya IS (23) memakai sikat gigi.
Baca SelengkapnyaSardian meminta masyarakat tidak mengkaitkan kasus yang menimpa S (50) dengan persoalan kepartaian.
Baca SelengkapnyaTengku Dewi kini tengah hamil anak kedua. Di momen kehamilannya ini, ia justru mengalami hal menyakitkan.
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaPemberhentian tidak dengan hormat atau pemecatan terhadap personel kepolisian tersebut dilakukan pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Baca Selengkapnya