Kelakuan Turis di Bali Saat Pandemi Corona, Tidak Pakai Masker dan Nekat ke Pantai

Merdeka.com - Banyak turis di Bali nekat berkendara tanpa menjalankan protokol kesehatan. Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara menerangkan, selama dua bulan masa pandemi Covid-19, masih ada puluhan turis yang tidak menaati aturan seperti tidak mengenakan masker.

Dia menyampaikan, para turis itu ketika mengendarai sepeda motor tidak mengenakan masker, dan pihaknya selalu memberikan teguran dan pengertian secara persuasif kepada para turis tersebut.

"Iya sampai puluhan. Kebanyakan saya lihat seperti itu (mengendarai sepeda motor) tanpa masker dari dua bulan ini. Bule itu jauh lebih bandel daripada orang Indonesia. Karena mereka di sini merasa nyaman hidup mungkin. Iya seperti itu kenyataannya," kata Suryanegara saat dihubungi, Kamis (28/5).

"Yang pasti kebanyakan di Kuta Utara. (Turis) yang tanpa masker. Karena memang di Kuta Utara masih banyak sama surfing-surfing (para turis yang suka berselancar)," imbuhnya.

Suryanegara juga menyampaikan, selain tidak mengenakan masker, para turis itu masih nekat ke pantai yang ditutup sementara karena pandemi Covid-19 serta pelanggaran lainnya.

Menurut Suryanegara, para turis itu mungkin masih merasa bebas di Bali. Karena, kalau di luar negeri atau di negaranya hidupnya penuh disiplin. "Tapi dengan keberadaan penyekatan dan pembatasan ini stres juga mereka," ungkapnya.

Para turis masih ada yang tinggal di Bali karena di negaranya masih di terapkan lockdown. Selain itu, mereka juga merasa nyaman tinggal di Bali karena biaya hidup murah dan kesehatan terjamin.

"Mereka, boleh dibilang tinggal di sini dengan biaya murah dan kesehatan juga mereka lebih terjamin di sini dibandingkan di daerah asalnya. Kalau di daerah asalnya mungkin ketat (dan) kena lockdown," ujarnya.