Kelangkaan pangan, Menteri Marwan minta dana desa fokus di pertanian
Merdeka.com - Indonesia saat ini tengah dilanda ancaman kelangkaan pangan. perkiraan tersebut semakin dirasakan Indonesia, mengingat ketersediaan pangan lokal yang tidak memadai.
Menanggapi spekulasi itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar membenarkan hal itu. Menurutnya, ancaman tersebut sudah terlihat dari melonjaknya impor pangan di Indonesia. Hingga Agustus 2013 saja, impor beras Indonesia telah mencapai 35.818 ton, atau setara dengan US$19,132 juta. Beras tersebut dipasok dari beberapa negara yakni Vietnam, Thailand, Pakistan, India, dan Myanmar.
"Perkiraan ancaman kelangkaan pangan tersebut semakin terasa, terutama bagi Indonesia sebagai Negara agraris yang perlahan menjadi Negara industri," ujar Marwan dalam siaran persnya kepada merdeka.com, Sabtu (30/1).
-
Apa saja manfaat Dana Desa untuk warga? Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta.
-
Bagaimana desa mengembangkan wisata pertanian? Pengembangan ini didukung dari pembuatan fasilitas 'greenhouse' dari komunitas peduli lingkungan. Selain itu ada pula pengembangan wisata edukasi peternakan kambing dan sapi. Kasi Kesejahteraan Kelurahan Sriharjo, Gotro Raharjo mengatakan, pengembangan wisata edukasi ini rencananya akan melibatkan generasi muda karang taruna setempat.
-
Bagaimana Desa Janti memberdayakan warganya? Menyandang gelar Desa BRILian BRI, Janti mampu mengembangkan potensi wisata seperti pemancingan, UMKM kuliner tradisional sampai waterpark yang sepenuhnya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes di sana.
-
Bagaimana BPK bantu desa pakai Dana Desa? Kami sedang bangun agar rekomendasi BPK tidak hanya berbasis atas kepatuhan. Tetapi juga melihat apakah desanya sudah sejahtera dan mandiri. Jika belum, apa masalahnya dan solusi seperti apa. Rekomendasi harusnya itu. Karena maju tidaknya pembangunan Indonesia itu bergantung pada pembangunan di desa.
-
Bagaimana mengembangkan Desa Mekar Rahayu? 'Saat ini kami telah menyusun dan melengkapi eviden sebagai syarat pemenuhan desa wisata di antaranya terkait kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah dari PUTR dan mitigasi bencana dari BPBD,' tambah Asep.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
Lebih lanjut, kata Marwan, pihaknya akan terus berupaya mencari solusi atas masalah itu. Caranya, dengan membangun dan mengembangkan potensi pertanian di desa-desa dengan menggunakan dana desa. Menurutnya, pertanian adalah sektor ekonomi yang harus terus dikembangkan.
"Meskipun Indonesia akan menjadi poros maritime dunia, pertanian tidak boleh kita lupakan. Kita bisa memanfaatkan dana desa untuk membangun dan mengembangkan pertanian desa. Karena pertanian dan perkebunan ini kan sumbernya dari desa. Nah, kita bisa memanfaatkan dana desa untuk ini," terangnya.
Untuk merealisasikan upaya itu, adalah dengan memaksimalkan dana desa guna membangun infrastruktur yang dibutuhkan oleh sektor pertanian desa. "Dana desa ini dapat dimanfaatkan untuk membangun irigasi misalnya, atau infrastruktur lain yang dapat menunjang pertanian,” tambahnya.
Marwan juga menambahkan, instansinya akan melakukan MoU dengan Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, untuk berkolaborasi dalam membangun dan mengembangkan pertanian desa. "Kita bisa saling berkolaborasi, bahkan saya harap kontribusi para sarjana pertanian ini dapat memberikan inovasi dan kreatifitas baru untuk pertanian Indonesia, khususnya di desa," tandas Marwan.
Melalui cara ini, dia berharap para sarjana dan ahli pertanian mau turun ke desa-desa membantu pengembangan program ketahanan pangan ini. Dia meyakini, sinergi antara sarjana, industri, pemerintah, dan masyarakat akan dapat menghadapi ancaman langka pangan. "Ini juga merupakan lompatan yang luar biasa, untuk memperkuat desa secara ekonomi," tuturnya.
Ditambahkannya, ada dua tugas pokok yang akan dilakukan Kemendes. Pertama, dengan membangun dan mengembangkan pertanian di desa-desa. Kedua, dengan memperkuat kelembagaan pertanian di desa.
"Selain menjadikan potensi pertanian di desa menjadi lebih maju, hasil pertanian dapat diberdayakan melalui BUMdes (Badan Usaha Milik Desa)," tegasnya.
Untuk diketahui, Indonesia saat ini telah mengalami penyusutan luas lahan pertanian, dari 9,1 juta hektar menjadi 7,1 juta hektar. Luas lahan ini jauh dari lahan sawah ideal yang direncanakan sebesar 15 juta hektar.
"Penyusutan lahan ini bukan hanya karena adanya perubahan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan. Namun juga alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat tinggal, industri dan peruntukan lahan non pertanian lainnya," pungkasnya saat dikonfirmasi
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, perlu adanya upaya menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca SelengkapnyaKrisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca SelengkapnyaPemerintah pusat akan memberikan reward bagi kepala daerah yang berhasil mengerjakan tugas ini.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman berkomitmen meningkatkan pasokan pangan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan regiona
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaMentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini bertujuan menghidupkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG).
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.
Baca Selengkapnyaada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.
Baca Selengkapnya