Kelaparan, ratusan monyet rampas buah & sayuran di Pasar Ciampea
Merdeka.com - Ratusan monyet pegunungan Cibodas menyerbu pemukiman penduduk dan pasar di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Monyet ini diduga turun gunung karena kelaparan akibat musim kemarau panjang.
Fenomena alam ini terjadi sejak sepekan terakhir. Monyet liar yang diperkirakan lebih dari 100 ekor itu, terlihat berkeliaran mencari makan di Pasar Ciampea Indah yang jaraknya hanya beberapa meter dari gunung.
Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang, karena tak sedikit komoditas sayur dan buah-buahan yang dijajakan hilang dan rusak. Menurut Sarjiman (60), warga setempat yang menjadi petugas toilet umum Pasar Ciampea Indah, mengatakan serbuan ratusan monyet yang datang secara berkelompok dengan berbagai ukuran.
-
Apa yang dilakukan monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Mengapa monyet membantai anjing? Motifnya diduga karena balas dendam. Mereka tak terima salah satu bayinya dibunuh oleh anjing di Desa Lavool, Mumba. Akhirnya dua monyet itu melancarkan aksi pembantaian yang sadis.
-
Apa yang ditunjukkan gambar monyet? Jika gambar monyet yang sedang bergelantungan menarik perhatianmu pertama kali, itu menandakan bahwa otak kanan lebih dominan. Ini menunjukkan bahwa Kamu adalah orang yang kreatif dan penuh dengan ide-ide inovatif.
-
Siapa yang memburu hiu monyet? Namun, manusia memburu mereka untuk olahraga, sup sirip hiu, pengambilan daging, dan ekstraksi minyak hati.
-
Mengapa monyet suka makan pisang? Preferensi terhadap buah-buahan lunak kemungkinan besar berdampak signifikan pada eksplorasi relung ekologi, dan bahkan pada perkembangan penglihatan primata antropoid. Hal ini termasuk penglihatan warna yang kemungkinan berkembang sebagai kebutuhan untuk menemukan buah matang di antara dedaunan.
-
Apa ciri khas monyet Bekantan? Monyet Bekantan merupakan spesies Dunia Lama yang endemik di Pulau Kalimantan. Berkat embel-embel wajahnya yang besar, jenis monyet unik satu ini memiliki hidung yang besar, berdaging, dan juga cukup menonjol.
"Peristiwa seperti ini jarang terjadi, meskipun pernah ada fenomena serupa tapi jumlahnya tidak terlalu banyak seperti sekarang ini. Tapi kali para kera datang dalam jumlah besar sampai ratusan," ungkapnya, Selasa (8/9).
Menurutnya, selain pasar, monyet liar tersebut juga mendatangi pemukiman warga di Kecamatan Chamber. Namun karena di Pasar Ciampea banyak makanan yang diperjualbelikan, sehingga pasar menjadi lokasi favorit.
Belum diketahui kerugian yang ditimbulkan akibat gangguan komplotan monyet hutan tersebut. Namun area serbuan atau gangguan terus meluas ke tiga desa yakni Cibadak, Banteng dan Desa Ciampea.
Sejumlah warga meyakini gangguan terjadi akibat kerusakan habitat kera di kawasan hutan Cibodas maupun pegunungan sekitarnya karena musim kemarau yang berkepanjangan. "Kami menduga monyet itu berasal dari hutan Cibodas. Mereka mencari makan dan air, karena kawanan monyet juga sering mandi di kali dekat pasar," ujarnya, Rahman, 45, tokoh masyarakat Ciampea.
Sejauh ini, kawanan monyet hanya mencuri buah dan sayuran di lapak pedagang. Bahkan ada beberapa kawanan monyet yang masuk ke dalam dapur warga sekitar pasar.
Sementara itu, Hidayat (28), warga Ciampea lainnya mengatakan serbuan kawanan monyet ini sering terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB serta sore hari sekitar pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Syafrudin (50) tokoh masyarakat Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik menyikapi fenomena ini. "Saya tinggal di sini sudah puluhan tahun pernah ada kejadian salah satu monyet mati ditembak oleh pemburu, itu malamnya ratusan bahkan hampir seribu monyet menyerang tenda pemburu tersebut sampai pemburu lari kocar-kacir," ujarnya.
Untuk itu, warga sekitar tidak ada yang berani membunuh monyet tersebut. Mereka meyakini bahwa ada monyet jadia-jadian di antara gerombolan monyet tersebut.
"Memang agak klenik tapi ini sudah jadi mitos di kalangan warga sejak dahulu. Saya melihat paling hanya berapa ratus ekor saja yang tinggal di hutan, namun waktu kejadian penyerangan dahulu itu kok jumlahnya bisa sampai seribu," ungkapnya.
Sementara warga Bojongrangkas lainnya, Siti Sofiah mengatakan sekali menyerbu, kawanan ini jumlahnya hingga sekitar 100 ekor, baik yang berukuran besar yang rata-rata adalah betina sambil mengendong anaknya.
"Tempatnya pindah-pindah. Sekali mereka menyerbu yang sini, di waktu lain mereka nyerbu yang sana. Favoritnya buah dan sayuran," tutur Siti, yang genting rumahnya rusak diserbu kawanan monyet liar.
Bila tidak dijaga, ungkap Siti, kawanan monyet ini biasanya menghabiskan makanan yang diambilnya di pemukiman dan pasar. Setelah itu mereka akan membawa serta sejumlah makanan di tangan mereka kembali ke tengah hutan yang jaraknya beberapa meter dari permukiman warga.
Kawanan monyet selalu dipimpin seekor monyet yang menurut pengamatan warga, adalah yang paling tua berbulu putih mirip uban dan cokelat seperti anggota kawanan yang lainnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaCurhatan wanita di Bali bantu beri makan ratusan monyet yang kelaparan akibat hutan dibabat.
Baca SelengkapnyaWarga juga melakukan berbagai upaya untuk melindungi rumah mereka dari serangan monyet.
Baca SelengkapnyaKawanan makhluk kecil muncul ke permukiman warga Depok.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaDiduga monyet liar tersebut berasal dari pinggir sungai Ciliwung. Monyet tersebut ke yang kehabisan makanan karena musim kemarau.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaDi sini tidak banyak pilihan untuk dimakan selain daun-daunan dan kacang-kacangan dari hutan.
Baca SelengkapnyaBeberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca Selengkapnya