Kelelahan dan hamil besar, istri Ali Kalora belum bisa diperiksa
Merdeka.com - Satgas Tinombala akhirnya menangkap Tini Kalora yang merupakan istri dari pentolan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora, di Desa Moengko Lama, Poso Kota, Selasa (11/10). Tini ditangkap setelah beberapa lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terorisme.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan terhadap Tini belum bisa dilakukan tim satgas Tinombala. Sebab, kondisi Tini belum stabil dan harus menjalani perawatan.
"Istrinya belum bisa diperiksa. Masih diberikan fasilitas untuk kesehatan dulu ke tim medis RS Bhayangkara, Palu," kata Boy saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (12/10).
-
Siapa istri Kapolri? Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menutup Pendidikan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat IV Angkatan ke-55 Batalyon Satya Dharma Tahun 2024. Tidak sendiri, Listyo hadir bersama dengan sang istri yaitu Juliati Sapta Dewi Magdalena.
-
Apa yang dilakukan oleh istri anggota TNI? Setelah dinikahi Letkol Inf Nur Wahyudi pada 2022 lalu, Juliana Moechtar menjabat sebagai Ketua Persit dan Ketua Yayasan Cabang XIX Siliwangi.
-
Siapa istri prajurit TNI ini? Bukan dengan wanita asli Papua, Ia berpacaran dengan wanita asal Pekanbaru, Riau.
-
Mengapa kesehatan istri Jenderal Sayidiman menurun? Menurut pengakuan Sayidiman, kondisi kesehatan istrinya disebabkan oleh dampak emosional akibat perlakuan tidak adil yang diterima oleh suaminya.
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
Boy menambahkan, berdasarkan laporan sementara Tini baru bisa diperiksa tiga hari ke depan. Sehingga, kata dia, kepolisian belum bisa melangsungkan berita acara pemeriksaan (BAP) Tini.
"Mungkin sekitar tiga hari baru bisa diambil keterangan. Jadi hari ini status belum di-BAP," ujarnya.
Dikatakan mantan Kapolda Banten itu, kondisi Tini turun lantaran kelelahan. "Informasinya kecapekan. Makanya penyidik tidak berani memaksakan meminta keterangan saat ini hingga recovery kondisinya," ucap dia.
Meski telah menangkap Tini sejak beberapa bulan waktu lalu, dari tangan Tini polisi tidak menemukan barang bukti satu pun. Namun, polisi tidak akan menyerah dan akan terus mengembangkan kasus tersebut.
"Kami tidak menemukan bukti. Nanti yang akan dikembangkan apakah pernah membawa, meletakkan, menyimpan, nanti dalam pemeriksaan," tandas Boy.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Suhfahriadi mengatakan, Tini Susanti ditangkap dalam keadaan hamil. Hal itu kata dia, berdasarkan penyelidikan awal Polisi di lapangan dan hasil pemeriksaan kepada yang bersangkutan.
Menurut dia, kondisi Tini cukup kuat untuk dibawa ke Polda Sulteng Kota Palu, setelah mendapatkan perawatan sementara di Mapolres Poso. Selain itu, yang bersangkutan diperkirakan akan melahirkan pada bulan November mendatang.
"Tersangka selanjutnya akan kita berangkatkan ke Palu, kemudian menjalani perawatan sambil menunggu kelahiran anaknya," kata Rudy di Poso kepada wartawan, Selasa (11/10).
Rudy melanjutkan, dengan tertangkapnya Tini Susanti, tiga orang perempuan dalam target DPO akhirnya telah selesai. Mereka adalah Jumiatun Muslim alias Umi Delima istri Santoso, Nurmi Usman alias Oma istri Basri yang ditangkap bersamaan dan Tini Susanti alias Umi Fadel ditangkap hari ini.
"Kini tersisa 10 DPO lagi dan semuanya laki-laki," ujar dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tata dibantarkan karena mengalami kondisi kesehatan. Dia sedang hamil usia empat bulan.
Baca SelengkapnyaMahalini harus dilarikan ke rumah sakit karena keadaannya menurun. Spekulasi mengenai kehamilan pun muncul.
Baca SelengkapnyaIbu hamil yang tertembak sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.
Baca SelengkapnyaAnnisa Trihapsari ceritakan kronologi Sultan Djorghi yang sempat masuk rumah sakit.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Selengkapnya