Kelompok bersenjata di Lapas Sleman membunuh dengan AK-47
Merdeka.com - Belasan pria bersenjata dan bercadar melakukan pembunuhan terhadap empat tahanan dan dua sipir di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hasil identifikasi sementara, pelaku menggunakan senapan serbu AK 47.
"Pelaku menggunakan senapan laras panjang, AK 47," kata Dirjen Keamanan dan Ketertiban (Dir Kamtib) Kementerian Hukum dan HAM, Wibowo Joko di lokasi, Sabtu (23/3).
17 Pria bercadar tembak mati 4 tahanan LP di SlemanKronologi penembakan 4 tahanan di Lapas Sleman
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
Dengan menggunakan senjata tersebut, kondisi jenazah korban mengalami luka tembak lebih dari satu peluru. "Tembakan diperkirakan lebih dari satu peluru," lanjut dia.
Diduga, pelaku penyerangan dan penembakan empat orang tahanan Lapas berasal dari kalangan TNI. Sebab, senjata yang dimiliki termasuk kemampuan melakukan penyergapan hanya berasal dari kesatuan-0kesatuan yang terlatih.
"Ya, kemungkinan, bisa saja (dari TNI). Karena yang punya senjata dan punya keterampilan seperti itu dari kesatuan yang sudah terlatih," ungkapnya.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan yang terjadi di dalam Lapas tersebut. Jenazah saat ini sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Garis polisi juga telah dipasang di sekitar lokasi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan militer untuk membantu," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dituduh mencuri besi proyek perumahan.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca Selengkapnya