Kelompok teroris di Solo didanai anggota ISIS di Suriah
Merdeka.com - Kapolda Jateng, Irjen Noer Ali, menegaskan Mabes Polri melalui Densus 88 Anti Teror telah menangkap 3 orang tersangka pelaku teror di Solo. Ketiga orang tersebut bernama Giyanto, Ibadurahman dan Yuskarman.
"Mereka ini bagian dari kelompok Badri yang melakukan penembakan kepada polisi di Solo tahun 2012 lalu. Mereka juga menerima dana dari seorang yang berinisial BN yang saat ini bergabung dengan ISIS di Suriah," ujar Kapolda saat menggelar konferensi pers, di Mapolresta Solo, Jumat (14/8).
Di Solo, lanjut Kapolda, mereka sudah membuat bom rakitan berdaya ledak rendah untuk menyerang kantor polisi, anggota polisi, gereja, klenteng dan mengacaukan peringatan HUT Kemerdekaan RI.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
"Selain menangkap ketiga orang tersebut kami juga telah menggeledah empat lokasi. Kita juga telah berhasil mencegah niat mereka mengganggu stabilitas nasional saat peringatan Kemerdekaan RI," katanya.
Kapolda menjelaskan, ketiga orang tersebut adalah Ibadurrahman, sebagai penerima dana dari BN. Ibad kemudian mengajak temannya yang lain untuk merencanakan aksi. Sedangkan Yuskarman merupakan spesialis pembuat bom rakitan yang bertindak sebagai perakit.
"Kalau Giyanto tugasnya menyiapkan sarana dan prasarana perakitan bom dan menyimpannya. Giyanto juga ikut melakukan survei ke Polsek Pasarkliwon sebagai salah satu target peledakan," jelasnya.
Lebih lanjut Kapolda menerangkan, Giyanto, Ibadurahman dan Yuskarman merupakan anggota jaringan Badri, yang telah ditangkap polisi 2012 lalu. Badri, lanjut dia, saat itu merekrut 5 anak-anak di bawah umur untuk dilatih merakit bom.
Menurut Kapolda, selain Badri saat itu polisi juga menangkap anak usia 14 tahun yang telah mahir merakit bom. Karena masih anak-anak dia hanya dikenai hukuman 6 bulan. "Karena UU Terorisme tidak menjerat anak dibawah umur, anak tersebut sudah dibebaskan. Yang tertangkap sekarang ini adalah teman-temanya. Sekarang sudah menjadi dewasa dan semakin mahir membuat bom," jelasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca Selengkapnya