Kelompok Teroris di Villa Mutiara Eksis Sejak 2015 di Makassar, Begini Perekrutannya
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror telah mengamankan 18 orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Villa Mutiara. Mereka yang diamankan karena diduga terlibat dalam aksi ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Kota Makassar pada Minggu (26/3) lalu.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Villa Mutiara ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 2015 lalu di Makassar.
"Itu sudah lama (terbentuk Villa Mutiara), sejak tahun 2015 dan sebelumnya itu sudah ada Villa Mutiara ini yang sekarang menjadi perhatian kita bersama, aktivitasnya di Makassar, sudah cukup lama," kata Rusdi kepada wartawan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
Cara Pengrekrutan
Ia menjelaskan, cara kelompok itu merekrut seseorang dengan mengajak orang-orang terdekat terlebih dahulu seperti keluarga. Hal ini dilakukan, agar mudah untuk mempengaruhi dengan paham-paham tertentu.
"Cara pengrekrutan jelas kluster terdekat, itu dari keluarga biasanya. Bapaknya masuk ikuti, isterinya diajak. Bapak ibu sudah bawa, dia akan bawa anaknya," jelasnya.
"Yang terdekat saja yang akan mereka bawa, itu menjadi bagian yang termudah bagaimana bisa mempengaruhi orang-orang tertentu dengan paham-paham seperti ini," katanya.
Sebelumnya, Mabes Polri telah menangkap 18 terduga teroris yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3). Seluruhnya merupakan kelompok villa mutiara.
"Telah diamankan sampai siang hari ini 18 yang diduga terlibat di dalam kasus Gereja Katedral di Makassar khususnya ini kelompok Villa Mutiara," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Kamis (1/4).
Rusdi menambahkan, satu dari 18 orang yang ditangkap merupakan perakit bom yang meledak di Gereja Katedral. Dalam aksi itu, 20 orang luka. 2 Pelaku bom bunuh diri tewas.
"Sudah 18 dan salah satu otak pembuat bom yang digunakan untuk meledakkan, saudara W. Ini laki-laki telah turut diamankan," kata Rusdi.
Polisi menegaskan, tidak berhenti pada penangkapan 18 orang kelompok villa mutiara tersebut. Kasus ini terus dikembangkan hingga jaringan dan sel terorisme kelompok tersebut habis.
"Kasus tetap dikembangkan terus, diusut. Sehingga betul-betul kelompok Villa Mutiara ini bisa dituntaskan," katanya.
Mengenai perkembangan korban bom di depan gereja Katedral, Rusdi menginformasikan, dari 20 korban, tinggal 4 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Sisanya sudah pulang ke rumah karena kondisinya semakin baik.
"Sekarang tinggal 4 korban yang masih di RS Bhayangkara di Makassar. Tinggal 4 dirawat dan mudah-mudahan keempatnya pun keadaannya semakin membaik," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPomal Lantamal VI Makassar masih menahan Koptu SB yang terjerat kasus penembakan dua remaja. Sementara keluarga korban berharap tersangka pelaku dihukum berat.
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca Selengkapnya