Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga ABK Charles tagih janji Wiranto bebaskan sandera

Keluarga ABK Charles tagih janji Wiranto bebaskan sandera Keluaga sandera ABK Charles. ©2016 Merdeka.com/ nur aditya

Merdeka.com - Batas waktu bayar tebusan empat sandera ABK Charles, berakhir hari ini. Namun, sejauh ini upaya pembebasan sandera belum ada titik terang. Para istri menagih janji Menkopolhukam Wiranto.

Salah seorang keluarga ABK Charles, Abdul Muis (ayah kandung kapten Ferry Arifin) beserta istrinya, Elona Rahmadani (istri Robin Piter), Dian Megawati Ahmad (istri Ismail) dan sejak pagi tadi berkumpul di kediaman Elona. Mereka saling menyemangati menanti kabar terbaik di batas waktu hari ini.

"Memang batas akhir hari ini, kita belum tahu pasti perusahaan dan pemerintah. Entah bagaimana caranya (membebaskan sandera)," kata Abdul Muis, saat berbincang bersama wartawan di kediaman Elona, di mes karyawan PT Rusianto Bersaudara, Sungai Lais, Senin (15/8) sore.

Orang lain juga bertanya?

Komunikasi yang dibangun keluarga ABK bersama dengan pemerintah dan perusahaan, nyaris tidak ada kemajuan berarti. Kendati demikian, keluarga ABK tegas menagih janji Menkopolhukam Wiranto, untuk membebaskan sandera.

"Wiranto bilang saya berjanji menyelesaikan ini, membebaskan. Sy bilang buktikan ke dia, buktikan!" kata Muis, Senin (15/8).

"Info dari pemerintah, mereka (7 sandera ABK Charles), sudah disatukan. Kita yakin, ketujuh sandera bisa pulang selamat. Harus pasti, bisa pulang. Wiranto berjanji, saya minta buktikan," ujar Muis.

Pihaknya belum mengetahui apakah nantinya para sandera bakal dibebaskan melalui bayar tebusan atau tidak. "Yang penting bisa pulang. Perusahaan pada dasarnya begitu (mau bayar) berapa nominalnya. Sudah siap atau tidak, saya belum tahu itu urusan mereka," terang Muis.

Menurut Muis, ketujuh sandera dikabarkan dalam kondisi sehat. "Sebenarnya kita tidak melihat langsung. Kita positif thinking saja. Karena saya tidak melihat dengan kepala sendiri," tambahnya.

Sementara, Dian Megawati Ahmad menambahkan, hingga saat ini, dia tidak lagi kontak dengan para penyandera, selain kontak terakhir 1 Agustus 2016 lalu, yang meminta tebusan 250 juta peso. Itu untuk menebus empat sandera, yakni Ismail, Muhammad Sofyan, Muhammad Nasir dan Robin Piter.

"Kontak terakhir 1 Agustus 2016 lalu, waktu kita di Crisis Center Jakarta. Pemerintah bilang mereka mereka hidup, kondisi detailnya seperti apa, tidak dipastikan," ujar Dian.

"Soal serangan militer ke kelompok mereka (Al Habsy Misaya), apapun itu yang dilakukan, kita benar-benar berharap tidak berisiko apapun," demikian Elona menambahkan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail juga datang menemui keluarga korban sandera ABK Charles. Nusyirwan menyebut negara sedang dipertaruhkan dalam upaya pembebasan ini.

Nusyirwan dan jajarannya, tiba menemui keluarga ABK sekitar pukul 15.25 WITA. Dia terus memonitoring perkembangan terkini pembebasan sandera, bahkan hingga batas waktu terakhir bayar tebusan.

"Terkait persoalan penyanderaan ini, ini pertaruhan nama negara. Ini sudah ditangani Menkopolhukam (Wiranto), BIN, dan Pak Presiden Joko Widodo juga memonitornya," kata Nusyirwan.

Nusyirwan terus mencoba menenangkan keluarga ABK, yang menanti dengan kecemasan nasib suami dan keluarga mereka. "Tidak segampang yang diancamkan soal tebusan itu. Kita yakini, masih banyak jalan. Saya di sini, memberikan semangat karena ibu dan bapak di sini, warga Samarinda," ujar Nusyirwan.

Dian Megawati Ahmad, juga sempat menyuarakan keinginannya kepada Nusyirwan. "Kita minta kepada pejabat kota, bantu kita menyuarakan ke pusat, agar lebih cepat dan aman proses ini," kata Dian.

Diketahui, Al Habsy Misaya yang menyekap 4 sandera ABK Charles masing-masing Ismail, M Nasir, Robin Piter dan M Sofyan. Tidak kurang kontak 3 kali mengontak istri Ismail, Dian Megawati Ahmad. Mereka menyampaikan permintaan tebusan 250 juta peso, untuk menebus keempat sandera itu.

Namun pemerintah menegaskan tidak akan membayar uang tebusan. Yang disayangkan, tidak diketahui keberadaan dan nasib jelas 3 sandera lainnya yakni Edi Suryono, kapten Ferry Arifin dan Mabrur, yang berada di tangan militan Abu Sayyaf selain Al Habsy Misaya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Setahun Berlalu, Pilot Susi Air Masih Dalam Belenggu KKB
Setahun Berlalu, Pilot Susi Air Masih Dalam Belenggu KKB

Pemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya
Respons Menkominfo saat Adiknya Disebut Terlibat Kasus Korupsi BTS 4G
Respons Menkominfo saat Adiknya Disebut Terlibat Kasus Korupsi BTS 4G

Kasus korupsi BTS 4G rugikan negara hingga Rp 8 triliun.

Baca Selengkapnya
Update Proses Pembebasan Pilot Susi Air Disandera KKB, TNI Ungkap Bakal Ada Kabar Baik
Update Proses Pembebasan Pilot Susi Air Disandera KKB, TNI Ungkap Bakal Ada Kabar Baik

TNI membocorkan dalam waktu dekat akan mengumumkan kabar baik terkait pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Baca Selengkapnya
Satgas Damai Cartenz: Kabar Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda KKB Papua
Satgas Damai Cartenz: Kabar Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda KKB Papua

Menurutnya, kabar pembebasan Kapten Philip tidak cuma sekali dihembuskan KKB Papua.

Baca Selengkapnya
Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, TNI: Pemerintah Sudah Coba Berbagai Pendekatan
Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, TNI: Pemerintah Sudah Coba Berbagai Pendekatan

Pemerintah terus berusaha membebaskan pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehrtens. Pria berkebangsaan Selandia Baru itu masih disandera KKB Papua.

Baca Selengkapnya
Penyanderaan Pilot Susi Air, Polisi: Tidak Ada Penambahan Anggaran untuk Bebaskan Sandera
Penyanderaan Pilot Susi Air, Polisi: Tidak Ada Penambahan Anggaran untuk Bebaskan Sandera

Phillip Mehrtens sudah lebih dari tujuh bulan disandera KKB yang dipimpin Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Keluarga Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Baru Laporkan RT Abdul Pasren ke Polisi
Ini Alasan Keluarga Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Baru Laporkan RT Abdul Pasren ke Polisi

Keluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sebelumnya melaporkan seorang RT bernama Abdul Pasren terkait kesaksian bohong ke Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cerita Jenderal TNI Putar Otak Bantu Polisi untuk Pembebasan Pilot Susi Air
VIDEO: Cerita Jenderal TNI Putar Otak Bantu Polisi untuk Pembebasan Pilot Susi Air

Kepolisian dan tentara telah melakukan berbagai upaya

Baca Selengkapnya
Satgas Bongkar Propaganda KKB, Ingin Sandera Istri Pilot Susi Air
Satgas Bongkar Propaganda KKB, Ingin Sandera Istri Pilot Susi Air

Nyaris setahun berlalu, belum ada tanda-tanda KKB akan membebaskan Phillip.

Baca Selengkapnya
Kasus BTS Kominfo, Kejagung Cegah Sejumlah Saksi Pergi ke Luar Negeri
Kasus BTS Kominfo, Kejagung Cegah Sejumlah Saksi Pergi ke Luar Negeri

Namun, Ketut belum bisa membeberkan siapa saja saksi yang telah dicegah ke luar negeri itu.

Baca Selengkapnya
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB

Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.

Baca Selengkapnya