Keluarga Bantah Penyebab Ustaz Maaher Meninggal Dianiaya: Sudahlah, Itu Enggak Benar!
Merdeka.com - Keluarga almarhum Ustaz Maaher At Thuwalibi memastikan, bahwa kematian almarhum yang menjadi tahanan Mabes Polri karena suatu penyakit.
Jamal, kaka Ipar almarhum menegaskan bahwa, informasi adanya penyiksaan dan penganiayaan terhadap almarhum oleh Kepolisian tidak benar.
"Saat saya di RS Polri, penyidik juga menyampaikan berita viral begini (penyiksaan dsb). Saya bilang (ke penyidik) itu enggak benar, kita sama-sama tahu gimana hubungan kita. Itu semua enggak benar," terang kakak ipar Ustad Maaher At Thuwalibi di Pondok Pesantren Darul Quran, Kota Tangerang, Selasa (9/2).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi penipuan tentang Jusuf Hamka? Informasi yang beredar merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Atas beredarnya informasi bohong itu, pihak keluarga lanjut Jamal, siap untuk menyampaikan klarifikasi. Pihak keluarga juga meminta publik tidak menyimpulkan dan menyebarkan informasi yang tidak benar tersebut.
"Penyidik menanyakan, terus bagaimana kalau ini berkembang. Dan saya sampaikan, kami siap mengklarifikasi soal itu. Cuma kalau saya mengklarifikasi itu secara pribadi di media sosial, jangkauannya seperti apa, lewat media saya minta bantu mengcounter itu. Beliau sudah meninggal, sudahlah. Yang jelas beliau meninggal karena sakit, penyidik perlakuannya baik," kata dia.
Dalam pemakaman itu, dihadiri oleh pihak keluarga dekat almarhum, istri dan dua orang anak almarhum.
Jamal mengaku, pemilihan lokasi pemakaman di Pondok Pesantren Darul Quran, atas tawaran dan inisiatif Ustaz Yusuf Mansur.
"Ditawarkan ustaz Yusuf Mansur, mau enggak dimakamkan di samping makam Sykeh Ali Jaber dan kita menyambut baik," jelas Jamal. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan banyak hoaks yang beredar di media sosial
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca SelengkapnyaSiswa SMP korban bullying di Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaCamat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso.
Baca SelengkapnyaPerusahaan pinjaman online (Pinjol) AdaKami siap menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun twitter @rakyatvspinjol ke polisi.
Baca SelengkapnyaBeredar foto Amien Rais dengan ucapan duka di media sosial
Baca SelengkapnyaBenarkah informasi yang menyatakan UAS ditangkap polisi akibat membela korban Rempang? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDalam konten tersebut, disebutkan JK masih keturunan Kahar Muzakar
Baca SelengkapnyaPenganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSeorang santri ponpes Al-Hanafiyyah Kediri meninggal dunia usai dianiaya senior
Baca SelengkapnyaKlaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.
Baca Selengkapnya