Keluarga beberkan perbincangan dengan korban KM Mutiara Sentosa I
Merdeka.com - Hingga siang ini (20/5), baru dua keluarga korban Kapal Motor (KM) Mutiara Sentosa I yang terbakar di Perairan Masalembo, Madura pada Jumat sore (19/5) kemarin, terlihat datang di Posko Kecelakaan Pelabuhan Gapura Surya Surabaya, Jawa Timur.
Dua orang itu, istri dari Bambang Purna Irawan (40) dan Joko Hariadi (43). Kedua wanita tersebut menyodorkan data ciri-ciri suaminya masing-masing kepada tim DVI Polda Jawa Timur.
Martha (30), istri Bambang, warga Simorejo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya mengaku, saat kejadian, suaminya sempat mengirim pesan elektronik (SMS) dan mengaku dalam kondisi selamat.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
Bambang merupakan supir truk ekspedisi yang tengah mengirim barang ke Kalimantan dan menumpang KM Mutiara Sentosa I. Sedangkan Joko, yang juga tinggal Simorejo.
"Setelah itu, tidak ada telepon lagi. Saya telepon juga gak bisa. Baru jam lima pagi tadi telepon sudah dapat tumpangan. Tapi waktu lihat televisi ada korban meninggal namanya Bambang," aku Martha di Pelabuhan Gapura Surya.
Terakhir, lanjut Martha, dia ketemu suaminya hari Kamis. "Waktu itu suami saya pamit mau berangkat. Tapi kemudian dapat kabar kejadian itu," akunya.
Sementara istri Joko, Sanati mengaku, juga sempat mendapat kabar dari suaminya sekitar pukul 23.00 WIB.
"Suami saya bilang lompat ke laut pakai pelampung terus ditolong kapal kecil. Suami saya itu kan kernetnya Pak Bambang. Kita juga masih tetangga, sama-sama tinggal di Simorejo," aku Sanati.
Seperti diketahui, Jumat sore, KM Mutiara Sentosa I rute Surabaya-Balikpapan dikabarkan terbakar di Perairan Masalembu. Diduga, penyebab kebakaran karena percikan api dari salah satu truk. Lima orang dikabarkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Menurut Kabid Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Edi Sumarsono, saat ini, 186 penumpang sudah diangkut dengan KM Dharma Kartika menuju Pelabuhan Tanjung Perak.
"Jumlah ini tidak termasuk lima korban meninggal. 186 ini yang korban selamat," ungkap Edi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya