Keluarga bertahan pantau identifikasi 2 jenazah di RS Bayangkara
Merdeka.com - Sebagian kecil keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 memilih bertahan di ruangan khusus yang disediakan Polda Jawa Timur. Mereka berharap bisa lebih dulu mengetahui identitas dua jenazah yang baru tiba malam ini.
Pantauan merdeka.com, Kamis (1/1), meski tidak sebanyak siang tadi, namun mereka tetap menunggu kabar terbaru mengenai identitas 2 jenazah tersebut. Sesekali, beberapa orang keluar dari ruangan tersebut untuk mengetahui pergerakan peti mati dari ambulans menuju lokasi identifikasi.
Sementara, sebagian besar keluarga dan kolega lainnya memilih kembali ke rumahnya maupun ke hotel-hotel yang disediakan pemerintah.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Sebelumnya, dua jenazah yang diterbangkan dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah telah tiba di Surabaya. Kini, kedua jenazah tersebut sedang dalam perjalanan dari Bandara Internasional Juanda menuju RS Bhayangkara.
Aparat kepolisian yang berjaga di RS Bhayangkara dengan sigap melakukan sterilisasi di sekitar lokasi identifikasi. Mereka tengah bersiap menerima dua jenazah yang berhasil dievakuasi pagi tadi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca Selengkapnya"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca Selengkapnya