Keluarga bocah SD tewas karena berkelahi kecewa dengan pelayanan RS
Merdeka.com - AN, bocah malang berusia 8 tahun ini sudah mengembuskan napas terakhirnya. Ia tewas terjatuh saat berkelahi dengan teman satu sekolahnya R (8), Jumat (18/9) lalu.
Meski sudah mengikhlaskan kepergiannya, namun keluarga korban juga masih harus menyimpan rasa kesal akibat pelayanan Rumah Sakit Fatmawati di mana tempat AN dirujuk saat itu.
Menurut pengakuan Dori, Paman AN, pihak Rumah Sakit tidak tanggap dalam menangani AN yang saat itu sudah kritis sebelum keluarga korban diharuskan melunasi biaya operasi sebesar Rp 50 juta.
-
Kenapa Kiki Fatmala tidak mau dirawat di rumah sakit? 'Dia gak mau dirawat di rs lagi. Dan kami ambil keputusan gak dirawat di rs dan dirawatnya di rumah sampai akhirnya,' jelas Christopher.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
"Operasi enggak bisa dilakukan sebelum biayanya dilunasi, sebesar Rp 50 juta. Padahal saat itu keluarga sudah berjanji akan melunasi biaya operasi, yang penting ditangani saja dulu. Pasti kita (keluarga) bayar," ujar Dori saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin (21/9).
Tak hanya itu, lanjut Dori, pihak keluarga juga menyayangkan tidak tanggapnya pihak sekolah untuk membayarkan terlebih dahulu uang DP di Rumah Sakit Fatmawati sebesar Rp 2,5 juta.
"Di RS Fatmawati korban belum bisa mendapatkan penanganan karena harus membayar DP Rp 2,5 juta. Waktu itu, tidak ada yang bisa membayar DP 2,5 juta. Saat itu korban diantar gurunya. Barulah pada sore hari korban mendapatkan penanganan. Itu juga cuma dipasang infus," bebernya.
"Dia kan sama pihak kepala sekolah, seharusnya pihak sekolah juga bertangung jawab. Jangan ini menunggu keluarga datang," keluh Dori.
"Kalau soal umur itu rahasia tuhan. Tapi yang kami sesalkan penanganan di RS Fatmawati jelek sekali. Harus ada DP dulu, harus ada uang dulu baru ditangani. Rumah Sakit cuma buat orang berduit," keluhnya.
Sebelumnya, AN, siswa kelas 2 SD Negeri 07, Kebayoran Lama Utara tewas usai baku hantam oleh R (8) temannya. AN dipukul di bagian dada dan kepalanya ditendang. Akibatnya, AN mengalami luka di bagian kepala belakang dan dada.
Sekitar pukul 10.00 WIB, korban dibawa ke Puskesmas Kebayoran Lama namun tidak berapa lama ia dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati. Sayangnya, korban mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 18.00 WIB.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.
Baca SelengkapnyaKesepakatan untuk berdamai diambil setelah pihak rumah sakit menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sejak BAD meninggal.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaBocah 7 tahun meninggal dunia diduga jadi korban malapraktik operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami seorang bocah, AFK (8), yang harus kehilangan alat kelaminnya karena terpotong saat mengikuti sunatan massal.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan saksi bagian dari rangkaian penyelidikan guna menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaViral keluarga pasien mengamuk kepada petugas kesehatan
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca Selengkapnya