Keluarga Co-Pilot asal Prancis belum serahkan data antemortem
Merdeka.com - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) hampir menyelesaikan kebutuhan data antemortem untuk proses identifikasi para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Dari 162 orang korban, 161 data antemortem sudah terpenuhi, masih kurang satu data yang masih diusahakan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiono mengungkapkan, tinggal satu data atas nama Remi Emanuel Flash yang masih belum terselesaikan.
"Dari jumlah korban sebanyak 162 penumpang yang terdiri 155 penumpang dan 7 kru pesawat, data antemortemnya sudah selesai 161 orang. Masih kurang satu, atas nama Remi Emanuel Flash yang data antemortemnya belum selesai," katanya di Polda Jatim, Kamis (1/1/2015).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Awi menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk kedutaan Prancis untuk mendapatkan data antemortem yang kurang. "Prosesnya sedang dijalankan, komunikasi terus dilakukan," katanya.
Sementara terkait dengan proses pemeriksaan DNA sudah terselesaikan 107 orang. Masih ada kekurangan untuk 55 orang. Proses masih terus berjalan hingga selesai secara keseluruhan.
Malam ini, sekitar pukul 21.15 WIB telah datang 2 jenazah korban dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Total sudah ada 8 jenazah yang ditangani proses pengidentifikasian dan satu sudah diserahkan pada keluarga, atas nama Hayati Lutfiah Hamid.
"Malam ini langsung proses identifikasinya ditangani, semoga akan ada lagi yang berhasil diselesaikan," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca Selengkapnya