Keluarga curhat ke Menkes soal kemungkinan korban AirAsia hidup
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila A Moelok tiba di Posko Ruang Tunggu keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Polda Jawa Timur. Sekitar pukul 11.30 WIB langsung memasuki ruangan dan menggelar pertemuan tertutup.
Menkes mewakili pemerintah menyampaikan terima kasih kepada Polri dan semua institusi yang telah menyediakan fasilitas untuk keseluruhan proses evakuasi dan identifikasi korban. Baik fasilitas yang diberikan untuk keluarga maupun untuk penanganan korban.
"Pemerintah saya rasa sudah optimal menjalankan fungsinya dalam proses keseluruhan yang sedang dijalankan, baik evakuasi maupun identifikasi," katanya di Surabaya, Sabtu (3/1/2015).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana cara berdoa saat naik pesawat? Dengan membaca doa naik pesawat sesuai sunnah Rasulullah SAW, diharapkan perjalanan menjadi lancar.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
Nila mengungkapkan kesiapannya untuk menyediakan para ahli untuk proses identifikasi korban. Pihaknya akan memanggil tenaga-tenaga ahli dari berbagai perguruan tinggi sesuai yang dibutuhkan. Sekarang, katanya sudah bergabung dokter-dokter ahli dari Universitas Indonesia, Universitas Jember dan perguruan negeri lain.
"Insya Allah mereka akan ditempatkan di tempat yang terbaik. Kami menyampaikan rasa duka kami atas nama pemerintah dan pribadi," katanya.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
Salah seorang keluarga menanyakan soal kemungkinan anggota keluarga mereka masih hidup. Selain itu juga meminta pemerintah untuk memberikan data apakah kematian anggota keluarga mereka sesudah atau sebelum pesawat yang mereka tumpangi jatuh ke laut.
"Secara logis, air pasti masuk ke dalam pesawat dengan waktu yang sangat cepat. Kemungkinan memang sulit untuk melakukan penyelamatan. Karena air laut yang deras juga akan bergeser mereka," jawab Nila dengan berlahan-lahan.
Nila mengajak keluarga untuk konsentrasi terlebih dulu pada proses evakuasi dan identifikasi korban. Secara ilmu memang memungkinkan untuk dilakukan autopsi terhadap korban, namun waktu yang dibutuhkan akan sangat panjang.
"Sementara kami akan konsentrasi dulu untuk evakuasi dan identifikasi," tegasnya.
Sekitar 45 menit Nila menemui keluarga korban. Kedatangannya didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf, Ketua Tim DVI Kombespol Budiono serta Walikota Serabaya Tri Risma Harini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca Selengkapnya