Keluarga desak polisi penembak Angga ditahan
Merdeka.com - Keluarga sudah melaporkan kasus peluru nyasar yang membuat bocah Rendi Anggara tewas ke Propam Polresta Palembang. Mereka mendesak polisi yang salah menembak segera ditangkap.
Mulyadi, kuasa hukum keluarga Angga mengatakan, polisi seharusnya bergerak cepat dalam menuntaskan kasus ini. Sebab, pihaknya hingga kini belum menerima informasi perkembangan lanjutan.
"Harusnya ditindaklanjuti, tapi sekarang belum ada kejelasannya," ungkap Mulyadi, Selasa (8/12).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Bagaimana Polda Jabar yakin Pegi Setiawan adalah pelaku? Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi memberikan instruksi atas penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Keluarga menuntut agar Propam Polresta Palembang menahan polisi yang melepaskan tembakan secara brutal sehingga Angga tewas. Penahanan pelaku sebagai bukti bahwa polisi tegas mengusut kasus itu.
"Jangan berlama-lama, biar jelas. Kita minta, pelaku secepatnya diamankan, ditahan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Rendi Anggara (10) terkena tembakan peluru nyasar saat bermain di teras rumahnya di Jalan Segaran, Gang Aida, RT 11, RW 04, Kelurahan 13 Ilir, Palembang, Sabtu (5/12) sekitar pukul 13.00 WIB. Bocah itu tewas di tempat dengan luka tembak di kepalanya bagian kiri dan otaknya keluar.
Keluarga yang mendengar tembakan itu langsung berhamburan keluar rumah dan mendapati korban sudah tak bernyawa. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dengan harapan nyawanya bisa diselamatkan.
Dugaan sementara, tembakan tersebut berasal dari senjata api milik polisi yang sedang mengejar pelaku narkoba. Sebab, sebelum kejadian, datang rombongan polisi sekitar delapan orang yang berpakaian preman sekitar 15 meter dari lokasi. Lalu, dua orang polisi terlibat perkelahian dengan pelaku narkoba.
Pelaku narkoba yang belum diketahui identitasnya tersebut lari ke arah rumah korban. Korban saat itu bermain bersama tiga sepupunya di teras rumahnya. Saat pelaku narkoba tersebut kabur, kedua polisi tersebut melepaskan empat kali tembakan. Satu tembakan mengenai etalase warung warga, dan satu tembakan lagi mengenai korban yang berada di balik seng pagar rumahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sadisnya Ayah di Tangerang Aniaya Anak Sambung hingga Tewas
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca Selengkapnya