Keluarga di Rote Ndao Bawa Pulang Jenazah Pasien Covid-19 ke Rumah
Merdeka.com - Satu keluarga berasal dari Desa Modosinal, Kecamatan Rote Barat Laut, nekat membawa pulang jenazah yang diduga telah terpapar Covid-19 dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba'a, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (25/1).
Keluarga menggotong jenazah tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD). Mereka hanya menggunakan masker.
Salah satu kerabat menuturkan, aksi itu dipicu kekecewaan terhadap pihak RSUD yang tidak menjelaskan status pasien hingga dinyatakan meninggal dunia.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Tadi malam saja, almarhum masih tidur bersama cucunya di atas tempat tidur di ruang IGD", ujar kerabat korban, Yohana Hello.
Menurut Yohana, sejak almarhum masuk rumah sakit pada Jumat (22/1), pihak rumah sakit tidak pernah menjelaskan status pasien apakah Covid-19 atau tidak. Namun saat meninggal, baru diberitahu bahwa korban terpapar Covid-19.
"Sejak awal tidak disampaikan, bahkan sama sekali tidak ada penanganan sesuai protokoler kesehatan. Ini terkesan ada pembiaran. Kami tanya ke dokter dan suster, tidak ada yang memberikan penjelasan. Karena itulah, kami keluarga membawa paksa pulang almarhum untuk dimakamkan," jelasnya.
Setelah dibawa pulang, aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI, beserta Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan, mengambil kembali jenazah pasien positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Rote Ndao, dr Suardi mengatakan, setelah melakukan pendekatan, pihak keluarga akhirnya bersedia mengembalikan jenasah untuk dimakamkan sesuai protap Covid-19.
"Kami sedang dalam perjalanan membawa jenasah untuk dimakamkan di Baadale," jelas dr Suardi.
Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Paulus Henuk yang ikut turun ke RSUD Ba’a, secara tegas meminta Bupati mencopot Direktur RSUD Ba’a, karena dinilai tidak menerapkan manajemen yang baik terkait penanganan Covid-19.
"Almarhum diambil rapid atau swab antigen pada saat masuk rumah sakit hasilnya positif. Sesuai Protokol penanganan Covid, mestinya pasien diisolasi dan tidak boleh lagi dibiarkan bersentuhan dengan keluarga. Ada juga keluarga yang masih menggendong untuk membetulkan posisi tidur almarhum," sambung Paulus.
Paulus menduga pihak RSUD Ba’a secara sengaja tidak menerapkan protokol penanganan Covid-19, dimana berpotensi sangat mengancam kesehatan dan keselamatan keluarga dan masyarakat pada umumnya.
"Saya tadi diinformasikan oleh pihak keluarga dan setelah saya sampai di RSUD Ba’a langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga, supaya mengikhlaskan almarhum dimakamkan secara protokol Covid-19 dan pihak keluarga prinsipnya setuju," katanya.
Paulus sudah menghubungi Sekda untuk segera memerintahkan tim Gugus Tugas Covid-19 tingkat kabupaten, bertindak cepat melakukan tes kepada pihak keluarga yang melakukan kontak erat dengan almarhum.
"Saya melihat tidak adanya keseriusan dalam penanganan Covid-19 di kabupaten Rote Ndao ini. Saya sungguh heran dengan pola dan manajemen penanganan wabah ini," tegas Paulus.
Sejak merebaknya Covid-19 di Indonesia dan sebelum ada pasien terkonfirmasi positif di Rote Ndao, Pemda tidak melibatkan DPRD dalam penganggaran puluhan miliar untuk penanganan Covid-19.
"Kesehatan masyarakat perlu diberi perhatian serius. Saya sangat mengapresiasi tenaga medis di Rote Ndao yang sudah berjuang keras untuk membantu masyarakat, tapi kalau pemimpinnya kurang memiliki Sense of Criss khususnya terkait kesehatan masyarakat, maka nyawa rakyat bisa menjadi taruhan," tutup Paulus.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaTetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu alasan Grace sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Baca SelengkapnyaMomen driver ojol bawa anak antar makan. Ternyata sang istri baru meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAkun @aldy_mbulet mengunggah sebuah momen suka dan duka yang terjadi bersamaan.
Baca SelengkapnyaPaiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaSeorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca Selengkapnya