Keluarga Harap Penyebab Kematian Bripka Matheus Segera Terungkap
Merdeka.com - Rasa duka mendalam masih merundung keluarga besar Bripka Matheus Dehaan. Sebab, kepergian Matheus terjadi secara tiba-tiba dan tidak disangka.
Anggota Sabhara Polsek Pancoran Mas Depok itu meregang nyawa karena luka tembak di kepala. Namun hingga kini polisi masih belum memberikan keterangan mengenai motif kematian Matheus. Penyidik pun masih terus menggali dan mendalami perihal kematian bapak dua anak dan satu cucu tersebut.
Suprihatin, istri korban pun masih terlihat syok. Hingga kini dia belum bisa dimintai keterangan. Di pemakaman pun dia terus saja menangis tersedu.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Matheus ditemukan di area pemakaman Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (1/1) malam menjelang pergantian tahun 2019. Di sana Matheus masih bernafas namun dalam kondisi bersimbah darah.
Kepalanya terdapat luka yang diduga kuat adalah luka tembak. Kemudian kepalanya juga tertutup kain hitam.
Nyawanya tak tertolong ketika dia dilarikan ke RS Bhakti Yuda Depok. Selanjutnya jasadnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
Angger Aprinda (30) menantu Matheus mengatakan keluarga tahu kabar duka itu dari rekan Matheus melalui WhatsApp. Kabar itu diterima oleh istri Angger yang tidak lain adalah anak Matheus. Saat itu dia dan istrinya sedang ada di Pondok Pinang.
"Dapat kabar langsung ke rumah orang tua istri saya ke Ragajaya. Sama ibu mencari informasi ke RS Polri Kramat Jati ternyata jenazah ada," kata Angger, Selasa (1/1).
Keluarga meminta agar kematian Matheus bisa diungkap. Sebab, dikhawatirkan bisa muncul persepsi lain yang kurang bagus terhadap kematian Matheus.
Dia pun meminta jika ada rekan almarhum yang mengetahui kasus apa yang sedang ditanganinya untuk diinformasikan pada keluarga. Diketahui bahwa Matheus juga diperbantukan di Densus 88 Anti Teror Tim Satgas Antiteror.
"Jika memang ada teman-teman bapak atau polisi yang sedang menangani kasusnya bisa memberikan informasi ke pihak keluarga terkait kematian bapak sendiri. Jangan sampai ada pikiran spekulatif yang tidak-tidak di dalam keluarga," harapnya.
Mengenai kondisi ibu mertuanya saat ini masih terus menangis. Komunikasi pun masih sangat terbatas.
"Kondisi ibu masih terus menangis belum bisa ditanya-tanya. Waktu prosesi pemakaman saja selama dalam perjalanan terus menangis sampai peti jenazah dikuburkan juga," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaSimak potret-potret pilu anak-anak Stevie Agnecya di pemakaman sang ibu.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terdekat tentu menjadi hal yang menyakitkan. Begitu juga yang dialami seorang pria yang kehilangan istrinya ini.
Baca Selengkapnya