Keluarga histeris saat hadiri rekonstruksi pembunuhan bocah Adnan
Merdeka.com - Keluarga bocah yang dibunuh dengan disiksa oleh pacar ibu mengamuk dalam rekonstruksi kasus pembunuhan balita bernama Adnan Alghazali. Kericuhan terjadi saat MW dan kekasihnya atau ibu korban Desti Wulandari tiba di lokasi yakni Jalan Panti Asuhan RT 01 RW 12 No.4 Kelurahan Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangsel, Selasa (22/11).
Tangis histeris keluarga korban semakin menjadi ketika kedua pelaku digiring ke dalam mobil polisi usai melakukan adegan rekonstruksi.
Radistiawan salah seorang keluarga korban mengatakan, dirinya tak terima atas tewasnya Adnan. "Selama ini dia seolah berkelakuan baik, tapi ternyata seperti ini," ujar Radistiawan di lokasi.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana pertemuan keluarga APD dan pelaku berlangsung? 'Ia saya ayah korban bersama kedua orangtua pelaku datang ke Polda Jambi, untuk mencabut laporan polisi,' kata Rikarno Widi saat diwawancarai pada Senin (04/12).
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
Dalam rekonstruksi itu, sebanyak 37 adegan dilakukan oleh MW dan ibu korban. MW tampak memukuli korban dengan menggunakan tangan kosong.
Seperti diketahui, Peristiwa berawal ketika tersangka menjemput keduanya di rumahnya kawasan Bintaro Permai. "Korban dan ibunya dijemput di rumahnya di daerah Bintaro Permai. Selanjutnya korban di ajak kerumah tersangka ke Kampung Ceger. Saat di rumah tersangka itu, ibu korban bercerita kepada tersangka bahwa dia kesal kepada anaknya, karena nakal dan sering memaki ibunya," ujar Kapolres Kota Tangsel AKBP Ayi Supardan.
Tersangka yang naik pitam mendengar hal tersebut, lanjut Ayi, langsung memukuli korban dengan tangan kosong. Peristiwa memilukan itu terjadi pada Selasa, (15/11) lalu.
"Tersangka terancam Pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 atas perubahan UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak berdasarkan junto pasal 338 KUHP junto pasal 351 ayat (3) KUHP," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini dibuat, rekontruksi masih berlangsung dan dalam penjagaan ketat.
Baca SelengkapnyaSelalu Teringat Ayahnya Dikepung 12 Debt Collector, 2 Anak Perempuan Aiptu FN Trauma Berat
Baca SelengkapnyaPolres Kediri Kota menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan hingga tewas santri PPTQ Al-Hanifiyyah Kediri, Bintang Balqis Maulana (14).
Baca SelengkapnyaAiptu FN ditahan Bid Propam Polda Sumsel setelah menyerahkan diri karena menembak dan menikam dua debt collector yang melakukan perampasan mobil menunggak.
Baca SelengkapnyaIbu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaJasad bayi malang itu ditemukan di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak dengan wajah dililit lakban.
Baca SelengkapnyaMomen haru anggota TNI yang lama bertugas jauh dari keluarga yang akhirnya pulang. Sang anak tampak tak mengenali bahkan menangis saat bertemu ayahnya.
Baca Selengkapnya