Keluarga ingin makam Tan Malaka dipindah pas tanggal ditembak
Merdeka.com - Keluarga mendesak agar makam yang diyakini berisi jasad pahlawan nasional Tan Malaka dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Makam itu berada di desa Selopanggung Kecamatan Semen, Kediri, Jatim. Untuk merealisasikan kenginan itu rencananya pihak kelurga ingin memberikan surat ke Kementerian Sosial.
"Besok kami akan mengirimkan surat ke pemerintah (Kemensos)," kata perwakilan keluarga, Zulfikar Kamarudin, di kediamannya, Jalan Keuangan I, Jakarta Selatan, Senin (27/1).
Zulfikar mengatakan, dalam surat itu nantinya memberikan tiga usulan kepada Pemerintah. Pertama agar lokasi penemuan makam Tan Malaka , didirikan sebuah tugu peringatan bahwa di sana telah dimakamkan seorang pahlawan nasional (Prasasti).
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang menulis surat untuk kakak OSIS MPLS? Aku, [Nama Pengirim] dari kelas [Kelas], menulis surat ini untuk menyampaikan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya kepada Kakak.
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Apa yang disampaikan dalam surat untuk kakak OSIS MPLS cowok? Kepada Yth,Kak [Nama Kakak OSIS]di tempatAssalamualaikum Wr. Wb.,Hai Kak [Nama Kakak OSIS],Semoga Kakak selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Aku, [Nama Pengirim] dari kelas [Kelas], menulis surat ini untuk menyampaikan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya kepada Kakak. Selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Kakak telah menjadi pembimbing yang luar biasa bagi kami semua.
Selanjutnya, pemindahan jenazah Tan Malaka ke TMP Kalibata, Jakarta Selatan secara simbolis. Tujuannya secara simbolis semacam rehabilitasi terjadi kesalahan pada Orde Baru.
Terakhir, mengenai DNA yang saat ini masih diteliti pihak forensik pihak keluarga memberikan sepenuhnya supaya nantinya dijadikan sebuah penelitian.
"Kerangka akan tetap di Selopanggung. Kalau makam itu seluruhnya dibongkar ada keberatan makam dipindah ke TMP Kalibata dari Pemda Kediri ingin makam tetap di sana. Secara simbolis tanah makam akan dipindahkan ke TMP Kalibata. Terakhir DNA berupa gigi dan lainnya tetap dibawa dokter Forensik, diperlukan untuk penelitian selanjutnya," ungkapnya.
Zulfikar pun mengharapkan jika dalam surat yang dilayangkan ke pemerintah direspons secara cepat. Menurutnya, dalam surat itu dia meminta izin untuk pemindahan makam ke TMP Kalibata dilaksanakan tepat saat Tan Malaka ditembak.
"Harapan kami pada 19 Februari, sebelum tanggal itu, sudah ada yang bisa diputuskan mengenai ketiga usulan pemikiran itu. Jadi hari ini sudah mau dikirimkan," pungkasnya.
Diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti sekaligus penulis buku Tan Malaka , Harry Poeze, Tan Malaka tewas ditembak pasukan Letnan Dua Soekotjo dari Batalyon Sikatan bagian Divisi Brawijaya, pada 21 Februari 1949 di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil penelitiannya, pria asal Belanda itu yakin Tan Malaka dimakamkan di desa tersebut.
Alhasil, pada 12 November 2009 lokasi yang diduga menjadi makam Tan Malaka dibongkar. Tim identifikasi Tan Malaka dibentuk yang terdiri dari dua dokter spesialis forensik Djaja Surya Atmadja Evi Untoro serta dokter gigi ahli odontologi forensik Nurtamy Soedarsono.
Di kedalaman 2 meter ditemukan kerangka tanpa rambut yang terbaring miring menghadap barat atau kiblat umat Islam. Tinggi jasad itu sekitar 163-165 Cm. Kerangka tersebut dalam kondisi rapuh dan sebagian besar tulang kecil sudah tidak ada lagi.
Tulang-tulang panjang hanya ada bagian tengahnya saja, rapuh dan bagian sumsumnya berisi akar dan tanah. Berdasarkan pemeriksaan antropologi forensik, jasad itu memiliki riwayat sakit gigi. Jasad itu juga memiliki riwayat pernah ditembak di bagian kaki. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaJenazah akan disemayamkan di Mako Kopassus kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.
Baca SelengkapnyaIa tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.
Baca SelengkapnyaData KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaKompleks makam terletak di dalam hutan Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara
Baca SelengkapnyaZiarah ini adalah bentuk penghormatan kepada para alim ulama yang telah berjasa menyebarkan agama islam di Desa Jaboi, Kota Sabang, Aceh.
Baca Selengkapnya