Keluarga jelaskan kabar dua kiai Ponpes Al Falah Kediri diteror
Merdeka.com - Polisi Polresta Kediri mengamankan seorang pria kurang lebih berusia 45 tahun yang diduga sebagai pelaku teror di Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri, Senin malam (19/2). Namun hingga kini kepastian siapa pelaku teror masih dalam penyelidikan.
Penangkapan kepada orang yang diduga sebagai pelaku teror ini, setelah sebelumnya beredar di WA Grup terkait pengancaman kepada Kiai dan masayikh pondok pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut, mewakili keluarga Ponpes Al-Falah, Cucu KH Zainuddin Djazuli, Gus Abid Umar yang juga Sekretaris PW GP Ansor Jawa Timur mengatakan, berdasarkan laporan pada Senin malam (19/2) memang ada peneroran.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
"Adapun yang beredar di WA grup itu kita perlu klarifikasi bahwasanya itu tidak benar. Apalagi saya tadi sempat baca juga ada yang masalah PKI dan yang lain sebagainya itu semua saya nyatakan tidak benar," kata Gus Abid Umar Selasa (20/2), Selasa dini hari.
Gus Abid juga menambahkan, teror terhadap Kiai Din dan Kiai Nurul Huda Djazuli tidak benar. Tapi dia membenarkan ada teror. Sayang tak dijelaskan rinci, dalam bentuk apa dan kepada siapa teror itu ditujukan.
"Memang sempat ada teror ke salah satu keluarga di Pondok Pesantren Ploso, bukan ke Kiai Din atau Kiai Dah, tapi sampai sekarang kita masih mendalami. Bahkan yang dibilang ada tiga tersangka dan satu tersangka sudah ketemu itu juga tidak bisa dipastikan," ungkap Gus Abid.
Masih menurut Gus Abid, pihak pondok bersama kepolisian memang mengamankan seorang yang mencurigakan. Tapi orang itu belum tentu pelaku teror, masih diperiksa polisi.
"Jadi tiga orang yang disangkakan memang belum ada. Memang ada satu orang diamankan kini masih dalam pendalaman pihak kepolisian. Kami menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian," tambahnya.
Gus Abid juga mengimbau sudah selayaknya harus tetap waspada. Namun untuk meredam kepanikan yang ada, pihaknya menyampaikan bahwa berita peneroran dan sebagainya itu tidak benar. "Saya harapkan bijaklah dalam mensharing berita yang belum jelas kebenarannya," katanya.
Sementara itu, Kapolresta Kediri AKBP Anthon Heryadi ketika dikonfirmasi terkait kejadian tersebut mengatakan, permasalahan ini sedang didalami dan melakukan penyelidikan.
"Jadi saya minta semua pihak tenang, kita masih lakukan penyelidikan dan pendalaman. Jadi tolong jangan mudah terpengaruh dengan berita-berita yang sudah tersebar. Insya Allah Kota Kediri masih kondusif," ujar AKBP Anthon.
Ditambahkan, pihak kepolisian Polresta Kediri selalu berjaga, juga rekan-rekan di Ponpes Al Falah juga berjaga dan selalu berkomunikasi dengan pihak kepolisian. "Kami mengimbau untuk tetapmeningkatkan kewaspadaan dan jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," pintanya.
"Yang pasti memang ada yang kita amankan sekarang satu orang, tapi masih kita dalami, masih kita selidiki latar belakangnya dan sebagainya. Dan untuk identitas satu orang yang kita amankan, belumbisa saya sampaikan itu masih proses penyelidikan dan pendalaman," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencari dan memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat. Artinya, jumlah tersangka sangat mungkin bertambah.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaTersangka menipu dengan mengaku sebagai kiai untuk mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya