Keluarga kecewa, pemulangan jenazah korban Hercules terlalu lama
Merdeka.com - Keluarga korban jatuhnya pesawat Hercules C 130 di Medan, Sumatera Utara, kecewa dengan lambannya proses pemulangan jenazah. Meski sudah dikenali sejak kemarin, jenazah belum juga diproses untuk dikeluarkan dari kamar mayat.
"Ya kecewa lah. Dengan alasan prosedur, keponakan kami tidak bisa bisa diberangkatkan," kata Mikhael Asak Sirait (46), warga Medan, paman dari 2 korban yang sudah dikenali.
Mikhael mengaku kecewa karena dua keponakannya, yaitu Ester Yosephin Sihombing (17) dan Rita Yunita (14), sudah dikenali sejak pukul 10.00 WIB kemarin.
-
Kenapa Pelita Air batal terbang? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
Meski begitu, hingga 08.45 WIB tadi jenazah belum juga keluar dari kamar mayat RSUP H Adam Malik. "Saya sendiri yang mengenalinya kemarin. Pakaiannya lengkap kecuali alas kakinya yang tidak ada," jelasnya.
Ester dan Rita merupakan dua penumpang pesawat pesawat C130 yang jatuh di Medan. Mereka ingin pulang ke rumah ayahnya Serda Sahata Sihombing yang bertugas sebagai Babinsa di Natuna.
Bukan hanya Mikhel, kekecewaan juga dirasakan keluarga Yenti Arizona (36), warga Bukit Raya, Pekan Baru, Riau. Perempuan ini kecewa karena dua putranya Rezki Budi Perkasa (20) dan Renaldi Wadianto (15) juga belum bisa dikeluarkan meski sudah dikenali sejak pukul 11.00 kemarin.
Dia mengenali langsung kedua putranya karena tubuh dan pakaian serta dompet mereka masih utuh. "Kantong 91 sama 93 itu anak saya. Saya masih ingat. Kemarin saya ditelepon orang AU minta supaya dimandikan sore kemarin supaya bisa dibawa ke (Lanud) Soewondo agar pagi ini bisa diberangkatkan. Ternyata tidak. Sampai sekarang belum jelas. Padahal keluarga sudah menunggu di Pekanbaru," kata Yenti.
Baik Yenti maupun Mikhael masih berharap anak dan keponakannya bisa segera keluar. "Kami berharap bisa diberangkatkan hari ini juga," sebut Yenti.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaPerpisahan tak pernah jadi momen yang mudah untuk dilewati seseorang.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaSoniya mengatakan andai saja adiknya pulang di hari Minggu, pasti kecelakaan ini bisa dihindari.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaNasib pilu dialami oleh pemuda yang merupakan seorang casis Polri. Saat tes masuk polisi, ia mendapatkan kabar duka yang begitu memukul hatinya.
Baca SelengkapnyaHampir sebulan meninggal, jenazahnya belum bisa dibawa ke Tanah Air dan biaya pemulangan mencapai Rp120 juta.
Baca Selengkapnya