Keluarga Korban Grabwheels Lakukan Aksi Tebar Bunga
Merdeka.com - Keluarga korban kecelakaan Grabwheels melakukan aksi tebar bunga di lokasi kejadian di Gerbang 3 kawasan Gelora Bung Karno. Selain keluarga, teman-teman dari korban, Ammar (18) dan Wisnu (18) juga tampak hadir.
Mereka memperingati kejadian tragis tersebut dengan menebar bunga serta membawa foto Anwar dan Wisnu. Terlihat Kakak kandung dari Wisnu dan rekannya tidak kuat menahan tangisan duka yang menimpanya.
Kakak dari Wisnu, Dwi Jelita mengungkap, keresahannya untuk pihak berwajib dapat memproses kasus ini dengan cepat.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
"Kita meminta untuk kasus adik saya dapat ditegakkan hukum yang seadil-adilnya karena saya sudah kehilangan adik saya" kata Dwi Jelita saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut teman-teman korban di lokasi, dia menambahkan, pelaku tidak menolong melainkan kabur meninggalkan lokasi kejadian.
"Kita teman-teman dan keluarga meminta keadilan bahwa sesungguhnya yang menabrak tidak menolong adik saya melainkan melanjutkan perjalanannya," tegasnya.
Pengakuan Korban Selamat
Menurut teman korban yang bermain skuter listrik bersama korban, Wanda dan Ajay, Wisnu terpental ke belakang papan Gate 3 kawasan Gelora Bung Karno dan jatuh tepat di depan pagar dan Ammar terpental ke pohon. Kemudian, Bagus juga tertabrak dan terpental ke depan.
Bagus yang hadir di lokasi dengan menggunakan tongkat dan kaki kiri yang di perban serta bekas luka di tangannya.
"Saya terpental ke kap mobil, ke kaca mobil, lalu jatuh ke bawah. Ada isu yang bilang katanya pelaku membantu saya, itu tidak benar sama sekali," ungkapnya.
Bagus mengatakan, di lokasi terdapat 4 kamera cctv, namun semua memory dari cctv tidak berfungsi.
"Ini banyak sekali CCTV di sekitar Senayan, tidak mungkin mati. Salah satu pasti hidup, jadi di situ bisa mengungkap kejadian sebenarnya," jelasnya.
Saat berkunjung ke pihak Kepolisian, kejanggalan terjadi kepada keluarga dan rekan ketika datang ke penyidik.
"Kita udah mohon izin mau lihat pelaku dan tidak dibolehkan masuk. Penyidik bilang tersangka berada di sini, tetapi keesokkan harinya dibebaskan dan hanya wajib lapor," kata Bagus.
Keluarga Korban Menuntut Keadilan
Keluarga korban mengharapkan pelaku dapat ditindak tegas dan tidak hanya sebatas wajib lapor.
"Kami di sini bertanya background pelaku. Pelaku sudah dijadikan tersangka dan hanya wajib lapor, padahal sudah menghilangkan nyawa 2 orang," ujar Dewi
Keluarga mengaku, pelaku hanya meminta maaf kepada keluarga korban dan sampai saat ini belum ada kabar selanjutnya. Ibu dari pelaku mengatakan akan datang pada saat 7 hari setelah kejadian, namun sampai saat ini tidak datang ke rumah duka.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus kematian Vina Cirebon kembali dibuka dengan tersangka tunggal Pegi Setiawan yang sebelumnya buron 8 tahun.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaJohan mengungkapkan banyak kejanggalan dan dugaan kebohongan yang dilakukan penyidik Sat Lantas Polresta Tangerang, saat menangani penyidikan.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang diwakili kuasa hukum melaporkan trauma itu kepada Komnas HAM untuk diberikan pendampingan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeluarga Vina turut menyampaikan beberapa pengaduan kepada Komnas HAM dalam pengaduan Senin (27/5) kemarin.
Baca Selengkapnya