Keluarga Korban Nilai Proses Hukum Penabrak Pengendara Grabwheels Janggal
Merdeka.com - Keluarga korban kecelakaan Grabwheels melakukan tabur bunga di Gate 3 Komplek Gelora Bung Karno (GBK). Aksi tersebut merupakan bentuk penegasan kepada pihak polisi agar menangani kasus penabrakan tersebut dengan serius.
"Kita tabur bunga (sembari) menegaskan keadilan di kasus Amar (korban) ini," kata kakak kandung Amar selaku korban tewas dalam kecelakaan tersebut, Alan Darma Saputra di lokasi, Minggu (17/11).
Menurut Alan, ada kejanggalan dari polisi dalam memproses kasus yang menimpa almarhum adiknya itu. Pasal keterangan dari pihak kepolisian dengan saksi sangat jauh berbeda.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Dimana Polantas mengatakan bahwa pelaku sempat meminta tolong kepada warga saat kecelakaan tersebut. Sementara menurut keterangan saksi mata sekaligus korban selamat, saat itu pelaku langsung melarikan diri.
"Ada kejanggalan. Di situ CCTV enggak bisa dibuka karena CCTV memorinya penuh dan sebagainya," ujarnya.
Polisi Dinilai Lamban
Kemudian, Alan menerangkan, kejanggalan lainnya adalah kekebalan pelaku terhadap hukum. Terbukti dengan tidak ditahannya pelaku sampai saat ini.
"Padahal sudah membunuh dua orang dengan berkendara dalam keadaan mabuk. Diwajibkan hanya wajib lapor saja," tegasnya.
"Polisi terkesan seperti melambatkan proses hukum ini mas," tambah Alan.
Selain itu juga, Berita Acara Perdata (BAP) saat para korban yang hidup diminta keterangan tidak boleh diambil salinannya.
"Dia sudah melakukan BAP tapi BAP-nya tidak boleh di-copy itu dia. Gak ngerti ini polisi kenapa seperti menutup-nutupi," tandas Alan.
Kecelakaan Grabwheels
Sebelumnya, Dua pengemudi Grabwheels atau skuter listrik di sekitaran Gelora Bung Karno (GBK) tewas ditabrak mobil, Minggu (10/11) sekira pukul 03.45 Wib. Korban berinisial A dan W. Kedua korban ditabrak oleh DH saat mengemudi dalam keadaan mabuk.
"Kronologisnya adalah pada saat DH ini mengemudikan kendaraan mobil Camry pada saat dia mau menyalip kendaraan mini bus yang ada di depannya di jalan pintu 1 Senayan, pada saat mau menyalip ke arah jalur sebelah kiri ternyata akhirnya menabrak 3 pengendara dari skuter," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakasat Lantas Polresta Tangerang, AKP I Made Astana mengaku, menghormati gugatan yang disampaikan oleh pihak keluarga korban.
Baca SelengkapnyaJohan mengungkapkan banyak kejanggalan dan dugaan kebohongan yang dilakukan penyidik Sat Lantas Polresta Tangerang, saat menangani penyidikan.
Baca SelengkapnyaSopir dump truk dijadikan tersangka usai menabrak kantor polisi, sedangkan pengemudi Porsche
Baca SelengkapnyaPolisi bakal melakukan gelar perkara dan mencari bukti tambahan guna mengungkap kasus kecelakaan
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca Selengkapnya"Kami sangat kecewa. Karena keadilan tidak bisa ditegakkan," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati .
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus tewasnya seorang pelajar SMP di Kota Padang berinisial AM
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca Selengkapnya