Keluarga korban & tersangka pembunuhan di Wonogiri tuntut hukum mati
Merdeka.com - Keluarga korban dan tersangka pembunuhan Arif Murdika (9) siswa kelas 3 SD Negeri Bulurejo, Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah, sama-sama menghendaki pelaku dihukum mati. Keluarga tersangka, termasuk ibu kandungnya saat ini sudah tidak mau menerima RFS di tengah-tengah keluarga mereka.
"Saya berharap, pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Kalau perlu hukuman mati," ujar ayah korban, Istanto di Wonogiri, Selasa (6/10).
Senada dengan orangtua korban, keluarga tersangka termasuk ibu kandungnya juga menghendaki pelaku dihukum mati. Mereka menganggap perbuatan anaknya telah mencemarkan nama baik keluarga maupun warga desa. Mereka tidak menghendaki tersangka kembali ke tengah-tengah keluarga.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
"Kalau perlu dihukum mati saja, saya tidak mau dia kembali ke keluarga. Perbuatannya sangat memalukan, bukan hanya bagi keluarga, tapi juga bagi warga desa," ujar Mahyanti, ibu kandung tersangka.
Sementara berdasarkan keterangan anggota keluarga lainnya, RFS dalam kesehariannya memang sering mengumpulkan anak-anak usia SD dan SMP di rumahnya untuk di privat matematika. RFS juga rajin dalam beribadah dan salat 5 waktu.
Kapolres Wonogiri AKBP Windro Panggabean menambahkan, pihaknya menduga pelaku menderita kelainan seksual serta mengalami gangguan kejiwaan.
"Dugaan kami, tersangka ini menderita penyakit semacam paedopilia. Untuk memastikan hal itu, kami akan memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku," kata Windro.
Pihak orang tua korban sendiri, hingga saat ini masih berduka. Mereka tidak menyangka, anak keduanya tersebut tewas dibunuh dan mayatnya dibuang di kolong jembatan. Arif Murdika merupakan anak kedua dari 5 bersaudara dari pasangan Istanto dan Sri Rasmi. Di desa Bulurejo, keluarga Arif termasuk keluarga dari kalangan kurang mampu. Ayah kandung Arif hanya buruh gali sumur, sedangkan ibunya hanya di rumah mengurusi adik-adiknya yang masih kecil.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyatakan bahwa dalam wajib lapor yang sudah dilakukan tidak ada hal yang baru. Kliennya mengisi beberapa dokumen dan berita acara tambahan.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan tangan kosong, pelaku melakukan aksinya hingga korban tersungkur.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca Selengkapnya