Keluarga Korban Tsunami Lampung Belum Dapat Santunan
Merdeka.com - Sejumlah warga korban terdampak tsunami Selat Sunda di desa-desa kawasan pesisir Selatan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mengaku belum menerima santunan bagi anggota keluarga mereka yang meninggal dunia.
Beberapa warga korban terdampak tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan, Selasa (15/1), mengaku belum menerima santunan atas anggota keluarga mereka yang meninggal dunia akibat gelombang tsunami pada Sabtu (22/12) malam lalu.
Sejumlah keluarga korban meninggal itu, di antaranya masih menunggui keluarganya yang juga harus dirawat di RSUD dr Bob Bazar, di Kalianda atau masih berada di pengungsian setempat.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Dimana kuburan massal Tsunami Aceh? Salah satunya adalah kuburan massal yang terletak di Ulee Lheue.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Apa yang ada di kuburan massal Tsunami Aceh? Apabila mengunjungi kuburan ini, Anda tidak akan melihat batu nisan layaknya di kompleks pemakaman pada umumnya.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
Menurut mereka, hingga kini santunan untuk keluarga yang meninggal dunia belum diterima. Namun semua biaya selama dirawat di RSUD itu ditanggung oleh pemerintah setempat.
Begitu pula yang berada di posko pengungsian, semua kebutuhan sehari-hari terutama makan dan minum dipenuhi oleh pemerintah dengan bantuan satgas dan para relawan serta petugas lapangan terkait.
"Makan dan minum kami mencukupi, tidak kekurangan. Kami juga bisa masak sendiri di pengungsian ini," kata Sanali, salah satu warga korban tsunami yang masih berada di pengungsian Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
"Sudah didata sebelumnya, anggota keluarga kami ada tiga orang yang meninggal dunia. Tapi belum terima santunan," ujar salah satu keluarga korban tsunami di Lampung Selatan yang meninggal dunia, dan kini masih menunggui keluarga lainnya dirawat di RSUD Bob Bazar Kalianda. Seperti diberitakan Antara.
Selain itu, para korban terdampak tsunami di Lampung Selatan yang masih mengungsi umumnya karena rumah mereka mengalami rusak berat itu, sehingga berharap segera mendapatkan kepastian tempat tinggal sementara maupun tempat tinggal permanen bagi mereka selanjutnya.
Umumnya warga itu mengaku bersedia direlokasi dari tempat tinggal semula yang berada di dekat pantai. Namun mereka berharap tidak dipindahkan jauh ke luar dari desa mereka, mengingat selama ini sudah hidup lama dan mencari penghidupan di desa tersebut.
Adapun, update Rekapitulasi Data Korban Tsunami meninggal dunia, luka-luka, pengungsi, dan rumah rusak di Kabupaten Lampung Selatan hingga Senin (14/1) adalah untuk korban jiwa yang meninggal dunia pascatsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018, menjadi 120 orang.
Terungkap dalam rapat pemulihan pascatsunami yang digelar Pemkab Lampung Selatan bersama stakeholder terkait dan sejumlah relawan di Aula Krakatau pemkab setempat, Senin (14/1), Staf Ahli Bupati Lamsel Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Priyanto Putro menyatakan, bertambah jumlah korban meninggal dunia dari sebelumnya 118 orang itu, karena ada korban yang sempat dirawat di RSUD dr H Abdul Moeloek Bandarlampung, akhirnya meninggal dunia.
"Dari 120 orang yang meninggal ini, sementara baru 96 orang yang telah tercatat di Disdukcapil. Ini berkaitan dengan pemberian santunan untuk ahli warisnya," kata Priyanto.
Sebelumnya, Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial di Provinsi Banten dan Lampung harus memverifikasi dan memvalidasi data 426 korban meninggal dunia dalam peristiwa tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018. Verifikasi data ini diperlukan untuk pengusulan santunan bagi ahli waris.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat mengatakan, secara simbolis, Kemensos telah menyalurkan santunan ahli waris kepada korban meninggal dunia sebanyak 5 jiwa di Banten dan 4 jiwa di Lampung.
"Sedang didata ulang. Kami harus kerja sama dengan polda setempat, Kementerian Kesehatan, dan puskesmas. Datanya ada di mereka, lengkap sama anggota keluarga yang mengambil jenazah korban itu bisa kami telusuri anggota keluarga yang mengambil, bisa jadi itu ahli warisnya," ujar Harry.
Harry mengatakan, pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta bagi setiap korban meninggal. Pemerintah juga akan membantu merenovasi rumah warga yang rusak.
Santunan ahli waris diajukan oleh Dinas Sosial setempat. Selanjutnya, Kemensos akan melakukan proses pendataan dan validasi data korban meninggal untuk diberikan santunan kepada ahli waris korban.
Ia mengatakan, verifikasi dan validasi data korban meninggal untuk mendapatkan santunan dengan menunjukkan sejumlah bukti administrasi kependudukan, kartu keluarga, surat keterangan kematian, serta keterangan saksi. Penyaluran santunan bagi ahli waris korban akan ditransfer melalui rekening bank.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaImbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca Selengkapnya