Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga mahasiswa yang tewas di Jerman minta penggalangan dana dihentikan

Keluarga mahasiswa yang tewas di Jerman minta penggalangan dana dihentikan Mahasiswa asal Malang yang tewas di Jerman. ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Keluarga Shinta Putri Dina Pertiwi (26) mahasiswi asal Kota Malang yang tewas di Jerman meminta agar penggalangan dana dihentikan. Karena biaya proses pemulangan akan ditanggung oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) hingga jenazah sampai di Jakarta.

"Ketua PPI (Perstuan Pelajar Indonesia) sempat telepon meminta izin penggalangan dana. Saya minta tidak usah saja, karena sudah ditanggung oleh Kemenlu, dari mana-mana juga minta izin tetapi saya bilang tidak usah," kata Ummi Salamah, ibu kandung korban saat ditemui di rumahnya, Jalan Raya Bandulan Gang 12, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Selasa (14/8).

Ummi semula khawatir kalau harus menyediakan keseluruhan biaya pemulangan jenazah putrinya. Karena sebelumnya mendapat cerita seorang teman yang mengalami pengalaman serupa hingga harus keluarkan uang miliaran rupiah.

"Kalau hanya untuk selamatan dan proses pemakaman, saya insya Allah cukup, yang saya khawatirkan itu kalau pemulangannya prosesnya sangat mahal," tegasnya.

Kemenlu sudah menghubungi Ummi tentang pembiayaan dan prosesnya, sementara KJRI akan membantu proses administrasi selama di Jerman dengan dibantu teman-teman korban.

Sebelumnya memang sempat muncul penggalangan dana untuk membantu keluarga korban. Apalagi keluarga dan teman korban belum mendapatkan kepastian untuk biaya pemulangan jenazah.

"Saya sudah minta mereka, karena sudah ada yang membantu. Karena yang saya butuhkan hanya memulangkan jenazahnya Mbak Shinta. Kemenlu secara tertulis melalui WA sudah menyampaikan kalau Pemerintah akan membantu kepulangan jenazah," ceritanya.

Keluarga tidak berniat mengambil uang yang sudah dikumpulkan oleh sejumlah pihak tersebut. Kalaupun nanti diserahkan akan langsung disumbangkan ke panti asuhan atau lembaga sosial lainnya.

"Akan kita sumbangkan ke sekolah-sekolah dhuafa, yatim piatu, yayasan pendidikan untuk orang miskin. Shinta juga peduli dengan kegiatan seperti itu, kalau disumbangkan mungkin dia akan ikut senang," katanya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perempuan asal Malang Meninggal Dunia di Australia, Keluarga Bingung Pulangkan Jenazah
Perempuan asal Malang Meninggal Dunia di Australia, Keluarga Bingung Pulangkan Jenazah

Perempuan asal Malang, Armitha Seha Safitri (30) menjadi meninggal dunia akibat kecelakaan di Australia. Kini keluarga bingung untuk memulangkan jenazahnya.

Baca Selengkapnya
Kuasa Hukum Almarhum dr Aulia Rahma: Sebentar Lagi Penetapan Tersangka Kasus Perundungan PPDS Undip
Kuasa Hukum Almarhum dr Aulia Rahma: Sebentar Lagi Penetapan Tersangka Kasus Perundungan PPDS Undip

Tiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.

Baca Selengkapnya
Dekan FK Undip Diberhentikan Terkait Kasus Meninggalnya Dokter Risma, Ini 4 Fakta di Baliknya
Dekan FK Undip Diberhentikan Terkait Kasus Meninggalnya Dokter Risma, Ini 4 Fakta di Baliknya

Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip

Baca Selengkapnya
Keluarga Jenazah TKW Asal Muara Enim yang 'Tertahan' di Hongkong Kirim Surat Terbuka ke Jokowi
Keluarga Jenazah TKW Asal Muara Enim yang 'Tertahan' di Hongkong Kirim Surat Terbuka ke Jokowi

Hampir sebulan meninggal, jenazahnya belum bisa dibawa ke Tanah Air dan biaya pemulangan mencapai Rp120 juta.

Baca Selengkapnya
Pengacara Mendiang Dini Ungkap Perwakilan Gregorius Ronald Tannur Sempat 'Colek' Keluarga Korban
Pengacara Mendiang Dini Ungkap Perwakilan Gregorius Ronald Tannur Sempat 'Colek' Keluarga Korban

Sebab, apa yang sudah dikomunikasikan itu saat ini masih belum terealisasi.

Baca Selengkapnya
Investigasi Kematian Dokter PPDS Undip, Korban Dipalak Senior Rp20-40 Juta per Bulan
Investigasi Kematian Dokter PPDS Undip, Korban Dipalak Senior Rp20-40 Juta per Bulan

Dugaan sementara, dokter muda FK Undip ini bunuh diri karena dibully senior.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Undip: Tak Ada Tekanan ke Dirut RS Kariadi soal Penghentian Sementara Aktivitas Klinis Dekan FK
Kemenkes Jawab Undip: Tak Ada Tekanan ke Dirut RS Kariadi soal Penghentian Sementara Aktivitas Klinis Dekan FK

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menegaskan, pihaknya tidak pernah menekan Dirut RS Dr. Kariadi Semarang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Berurai Air Mata Saat Terima Santunan Jasa Raharja di SMK Lingga Kencana
FOTO: Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Berurai Air Mata Saat Terima Santunan Jasa Raharja di SMK Lingga Kencana

Jasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.

Baca Selengkapnya
Fakta Sosok Alifia Soeryo, Mahasiswi Indonesia yang Wafat Tertimpa Pohon Berbobot 10 Ton di Australia
Fakta Sosok Alifia Soeryo, Mahasiswi Indonesia yang Wafat Tertimpa Pohon Berbobot 10 Ton di Australia

Alifia Soeryo menempuh studi Magister Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide, Australia.

Baca Selengkapnya
Pengacara Dini Ungkap Ada Iming-Iming Uang Besar Agar Damai dengan Anak Anggota DPR Ronald Tannur
Pengacara Dini Ungkap Ada Iming-Iming Uang Besar Agar Damai dengan Anak Anggota DPR Ronald Tannur

Uang yang ditawarkan sangat banyak hingga tidak memungkinkan dibawa secara tunai.

Baca Selengkapnya
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Keluarga dr Aulia Risma Minta Kemendikbudristek Turun Tangan Ungkap Dugaan Perundungan di PPDS Undip
Keluarga dr Aulia Risma Minta Kemendikbudristek Turun Tangan Ungkap Dugaan Perundungan di PPDS Undip

Pihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.

Baca Selengkapnya