Keluarga Menyayangkan Baru Ada Autopsi 16 Hari Setelah Kematian Trio Fauqi
Merdeka.com - Pihak terkait atas kematian Trio Fauqi Firdaus (22) usai mendapat vaksin AstraZeneca melakukan pembongkaran jenazah untuk mengautopsi jenazah Trio. Proses autopsi terhadap Trio baru dilakukan 16 hari setelah remaja tersebut dinyatakan meninggal.
Kakak Trio, Viki menyayangkan proses autopsi baru dilakukan saat ini. Sebab, menurut penjelasan dokter dari pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) hasil autopsi terhadap jenazah yang telah terkubur 16 hari tidak bisa menjadi hasil yang tegak.
"Kami menyesal, kenapa baru sekarang? Karena kami lapor itu pas kejadian kematian, tanggal 6 Mei, dan baru terlaksana sekarang, kami mengerti prosesnya panjang atau gimana," ujar Viki, Senin (24/5).
-
Siapa yang memberikan dukungan penting? Dalam kondisi ini, dukungan dari orang terdekat menjadi salah satu faktor penting yang dapat membantu pasien melalui perjalanan panjang melawan penyakit ini.
-
Bagaimana dukungan keluarga membantu? Dukungan ini bisa berupa pendampingan selama proses pengobatan, memberikan semangat, atau sekadar hadir dan mendengarkan ketika pasien merasa cemas atau takut.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung orang tua? 'Psikososial berupa bantuan yang sifatnya memberikan perhatian, motivasi, informasi, dan interaksi yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kalau kita saling mendukung memberikan rasa positif satu sama lain, itu juga satu hal yang sifatnya psikososial,' kata Fransiska.
-
Bagaimana cara keluarga APD dan pelaku mencapai kesepakatan? 'Orangtua pelaku juga sudah membuat kesepakatan dengan kami ada poin yaitu membantu biayanya pengobatan anak sampai dirinya sembuh dan ada nominal yang sudah disepakati hanya saja tidak pantas saya sebutkan,' imbuhnya.
-
Siapa yang selalu mendukung anak tunggal? 'Sekeras apapun kehidupan, kamu tidak sendirian. Selalu ada doa orangtua yang menjadi penerang jalanmu.'
Viki menegaskan, selama ini pihak keluarga tidak pernah menolak langkah apapun untuk mendukung proses autopsi Trio. Bahkan, imbuhnya, selama ini pihak keluarga selalu siap jika pihak terkait meminta izin untuk autopsi.
"Bersedia kok. Kami enggak ada penolakan, mau apapun itu bentuknya," tandasnya.
Viki menyebutkan, berdasarkan informasi dari pihak terkait, pemeriksaan terhadap jenazah sang adik meliputi identifikasi wajah, pemeriksaan gigi, rahang.
Lebih lanjut, kata Viki, penelitian terhadap jenazah sang adik dibagi menjadi tiga penelitian; pantologi klinis, pantologi anatomi, pantologi mikrofis dan makrofis.
"Namun dari pihak RSCM tetap berkata bahwa karena kondisi jenazah yang sudah dikebumikan itu 16 hari, maka perlu dilakukan autopsi yang lebih hati-hati," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengungkapkan bahwa sebenarnya prosedur autopsi medis tidaklah mudah. Meskipun begitu, dia berharap autopsi tersebut bisa menunjukkan titik terang penyebab kematian pria asal Buaran, Jakarta Timur itu.
Mudah-mudahan autopsi memberikan jawaban, meskipun saya tidak yakin karena ternyata prosedur autopsi tidak semudah itu," kata Hindra saat rapat kerja bersama DPR Komisi IX, Kamis (20/5).
Hindra mengatakan, ada banyak proses atau persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan autopsi. Dia pun menyebutkan apa saja yang harus dipersiapkan.
"Paper work-nya ada banyak. Harus izin orangtuanya, dinas pemakaman, dari Pemda, dan harus dilakukan testing, serta pemeriksaan lab. Perlu (banyak) persiapan," katanya.
Diketahui bahwa Komnas KIPI sudah menyarankan untuk melakukan autopsi ini sejak 11 Mei lalu dan pada hari ini, pihak keluarga Trio dengan resmi menyatakan bahwa mereka setuju, jenazah anaknya diautopsi.
"Jadi kami rekomendasikan autopsi, kemudian ibunya (Trio) dan kakaknya Alhamdulillah menyetujui," katanya.
Terkait prosedur lebih lanjut mengenai autopsi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku saat ini belum membahasnya. Yang pasti, dia membenarkan bahwa tim ahli forensik Kemenkes akan segera mengautopsi jenazah Trio.
"Autopsi ini masih bagian dari investigasi Komnas KIPI, tapi tim forensik di lingkungan Kemenkes yang akan autopsi. Ditunggu saja prosedurnya ya, waktunya juga," kata juru bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Sumbar memastikan sampai saat ini proses pengusutan kasus kematian Afif Maulana masih terus berjalan.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaKeluarga tersangka tak pernah menyampaikan permintaan maaf hingga digelarnya sidang perdana, Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca Selengkapnya