Keluarga minta pelaku sodomi balita di Kediri dihukum berat
Merdeka.com - Keluarga Ahmad Habibi Adinata, balita yang menjadi korban asusila serta kekerasan, hingga meninggal dunia mendesak polisi agar menghukum pelaku yakni Sentot Yuniarto (30), warga Burengan Kota Kediri, yang tega menyodomi keponakannya itu dengan hukuman berat.
Pelaku yang kini sudah diamankan diduga mengalami gangguan orientasi seksual hingga tega melakukan kekerasan seksual pada keponakannya yang masih balita itu.
"Harus dihukum seberat-beratnya, anak saya meninggal dunia akibat perbuatannya," kata Adit, ayah korban di Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, demikian dikutip dari Antara, Rabu (29) kemarin.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Kenapa orangtua membentak anak? Orangtua mungkin membentak anak ketika mereka merasa lelah, kewalahan, atau marah. Dalam kondisi seperti ini, tugas-tugas kecil yang biasanya bisa diabaikan menjadi sangat mengganggu.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
Adit terlihat sangat geram dengan kejadian yang menimpa anaknya. Bahkan, wajahnya terlihat sangat marah dan sedih, akibat ulah pelaku tega melakukan asusila serta melukai anaknya.
Dia juga enggan untuk dikonfirmasi lebih lanjut terkait dengan kejadian yang menimpa anaknya. Keluarga korban saat ini masih sedih dengan kejadian menimpa anaknya. Korban dimakamkan pada Rabu di Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Yustianto, tetangga korban, mengatakan pelaku adalah sosok yang tidak tertutup pada tetangga. Bahkan, dia diketahui baru menikah belum lama ini.
Pelaku juga akrab dengan anak kecil, termasuk dengan korban Ahmad Habibi Adinata (3) dan kedua saudaranya. "Pelaku ini cukup dekat dengan anak-anak. Kami tidak menyangka jika hal ini terjadi," ucapnya.
Dia juga kaget dengan kejadian yang menimpa korban. Jarak rumah dengan korban tidak jauh, hanya terpaut satu rumah dan sempat mendengar, jika sebelum kejadian, korban dengan dua kakaknya bermain di rumah pelaku.
Namun, saat itu, dua orang kakaknya diberi sejumlah uang dan disuruh pergi membeli makanan, namun korban diminta tinggal. Korban masih di rumah itu hingga ada kejadian buruk menimpanya.
Orangtuanya, kata dia, tidak terlalu mengetahui dengan kejadian yang menimpa korban, namun Ahmad Habibi terlihat sering menangis. Orangtua Ahmad Habibi baru mengerti setelah tubuh korban diperiksa tim medis.
Yustianto juga berharap agar polisi menghukum pelaku dengan hukuman seberat-beratnya. Ia tidak tega dengan apa yang dialami oleh korban, hingga meninggal dunia.
Polisi saat ini sudah menahan pelaku asusila serta kekerasan pada Ahmad Habibi. Dia ditangkap petugas tidak lama, setelah tim medis mengeluarkan hasil otopsi menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kepada polisi, pelaku mengaku iri lantaran belum dikaruniai anak. Namun, polisi tidak percaya sepenuhnya dengan keterangan pelaku tersebut, dan akan terus mendalami kasus ini.
Hingga kini, korban yang terdata masih satu, dan polisi juga terus akan mengusutnya, mencari jika ada korban lain yang mengalami kejadian serup, jadi korban asusila pelaku.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaPencabulan ini dilakukan setelah pelaku menonton video porno dan tak kuat menahan nafsu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaRibut hebat terjadi antara mereka dan barulah korban menceritakan kejahatan ayah kandungnya itu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial W tega menganiaya anak kandungnya yang berusia 6 tahun dan merekam aksinya yang kemudian viral.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca SelengkapnyaAksi bejat pelaku terungkap setelah korban memberanikan diri merekam perkosaan atas dirinya sebagai bukti mengadu ke ibunya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pelaku terbongkar setelah video pengakuan putrinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli korban sejak Agustus 2021 hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap saat korban menceritakan perilaku bejat ayahnya kepada ibunya.
Baca Selengkapnya