Keluarga Minta Pembunuh Wanita yang Jasadnya Ditemukan Hangus di Mobil Dihukum Mati
Merdeka.com - Keluarga Yulia (42), korban pembunuhan dan pembakaran di dalam mobil di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (20/10) lalu, meminta polisi menghukum mati pelaku. Pelaku berinisial EP, warga Desa Puhgogor, Bendosari tersebut tega menghabisi nyawa korban dengan cara yang keji.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh suami almarhum Yulia, dr Ahmad Yani, di Mapolres Sukoharjo, Jumat (23/10).
"Dari keluarga cuma berharap saja, bahwa pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Karena sudah mengambil nyawa dengan sengaja. Kalau saya pribadi, terus terang saya tidak terima. Saya minta pelaku dihukum mati. Itu permintaan saya,” ujar Ahmad Yani.
-
Kenapa Ahmad Sahroni meminta pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana? 'Sadis sekali, betapa mudahnya hari gini merenggut nyawa manusia. Apalagi anak ini tidak berdosa, tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami pelaku,' ujar Sahroni, Rabu (28/2). 'Maka saya minta aparat penegak hukum menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Karena ini memang sudah direncanakan, pelaku sudah tahu bagaimana cara untuk menutupi jejak kejahatannya,' tambah Sahroni.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
Yani bersyukur, kepolisian bisa mengungkap kasus pembunuhan istrinya tersebut dengan cepat. Dirinya dan keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian korban. Kendati demikian pihaknya tetap meminta agar aparat hukum mengadili pelaku dengan se adil-adilnya.
"Alhamdulillah pelakunya sudah terungkap. Dan motif nya sudah disampaikan oleh bapak Kapolda Jawa Tengah. Dengan langkah ini, mudah-mudahan keluarga bisa lega. Kami tidak mengira peristiwa tersebut akan terjadi," ungkapnya.
Sementara itu Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi, berjanji akan menuntaskan kasus tersebut. Usai menangkap pelaku, pihaknya akan segera melakukan rekonstruksi untuk mengembangkan kasus tersebut.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan rekonstruksi agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas. Kita akan kembangkan kasus ini, untuk mencari pelaku yang lain," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penemuan mayat wanita dalam koper mulai menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaYuni juga sempat menceritakan kembali kala Imam diculik oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan mayat perempuan terbungkus gulungan kasur di Jalan Balai Desa Lama, Cikupa, Tangerang sudah meninggal dunia beberapa hari dibuang pelaku.
Baca SelengkapnyaTernyata korban dan pelaku baru saja kenal beberapa saat sebelum kejadian.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaApa yang dilakukan GT terhadap korban DSA (29) dinilainya sebagai salah satu cara untuk membunuh korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca Selengkapnya