Keluarga Nurdin Abdullah Sesalkan Pembongkaran Ruang VVIP Rujab Eks Gubernur Sulsel

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Bagian Rumah Tangga membongkar kunci pintu kamar VVIP di Rumah Jabatan Gubernur. Ruang tersebut sebelumnya ditempati Gubernur nonaktif Sulsel, Nurdin Abdullah.

Adik ipar Nurdin Abdullah, Iqbal Fachruddin menyayangkan adanya pembongkaran kunci pintu ruang VVIP rujab Gubernur Sulsel. Iqbal mengakui dirinya yang ada di dalam video yang beredar di media sosial.

"Iya. Sangat menyayangkan, kenapa tidak menginformasikan dulu," ujarnya singkat, Selasa (7/9).

Dalam video yang beredar, Iqbal terlihat berdebat dengan Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Pemprov Sulsel, Kasman. Iqbal yang mengenakan kaos hitam terlihat tidak terima dengan tindakan Bagian Rumah Tangga yang merusak kunci pintu yang disebutnya kamar Gubernur Sulsel.

"Kau mau masuk ruangannya kakak saya, tidak boleh. Minta izin sama saya," ucapnya dalam video.

Mendapatkan komentar tersebut, Kasman pun bereaksi. Ia menganggap dirinya tidak perlu meminta izin kepada keluarga Nurdin Abdullah untuk membongkar kunci pintu kamar VVIP.

"Saya penanggung jawab di sini, saya penanggung jawab di rujab, semua titik-titik di sini saya harus tahu," tuturnya.

Dalam video Iqbal mengaku menahan pegawai Pemprov Sulsel untuk merusak kunci pintu ruangan tersebut karena menganggap sebagai ruang privasi kakaknya. Apalagi, di dalam kamar tersebut ada beberapa barang pribadi milik kakaknya.

"Pak di dalam itu ruang keluarga, ruang privasi pak. Paling tidak ada foto kakak saya yang tidak pakai jilbab. Kami tidak ganggu-ganggu itu, ada staf di sini," ujarnya.

Sementara Kepala Biro Umum Setda Sulsel, Idham Kadir memberikan klarifikasi adanya isu pembongkaran paksa di kamar/ruang kerja Nurdin Abdullah pada Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel di Jalan Katangka, kota Makassar.

Idham menyampaikan bahwa, dibuka itu bukan ruangan kerja atau kamar pribadi NA melainkan ruangan atau VVIP tamu. Jadi dilakukan pengecekan ruangan yang perlu dibenahi.

"Jadi tidak ada pembongkaran, yang ada pengecekan dan pergantian mata kunci, dan kunci yang baru juga tim sudah menyerahkan ke penanggung jawab kunci di rujab." katanya.

Dilakukannya hal itu, kata dia, sesuai tupoksinya dalam memeriksa karena sudah lama tidak dihuni sejak Nurdin Abdullah menjalani proses hukum oleh KPK.

"Pengecekan ruangan ini menjadi kegiatan Biro Umum karena jika ada kerusakan akan dibenahi," bebernya.