Keluarga Pacar Sebut Prada DP Selalu Kasar, Sering Dipisahkan Tapi Gagal
Merdeka.com - Pada sidang kasus pembunuhan Fera Oktaria (21) dengan terdakwa pacaran sendiri, Prada DP (22) menghadirkan tujuh orang saksi. Satu orang diantaranya kakak kandung korban, Putra Baladewa.
Kepada majelis hakim yang dipimpin Letkol CHK Khazim, Putra memberikan kesaksian bahwa terdakwa tempramental. Dia sering berbuat kekerasan kepada korban.
"Dia selalu melakukan kekerasan kepada korban yang mulia, orangnya tempramen," kata Putra di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8).
-
Siapa yang meneteskan air mata di persidangan? Di dalam ruang sidang, Ristya Aryuni, yang duduk bersama beberapa anggota keluarganya, tampak menangis saat saksi memberikan keterangannya di hadapan majelis hakim. Ristya beberapa kali terlihat mengelap air matanya dengan tisu.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
-
Ucapan apa yang bikin nangis? 'Tidak ada kata-kata yang bisa aku gunakan untuk menggambarkan cinta yang kamu bagikan. Aku sangat berterima kasih karena keberadaanmu. Selamat ulang tahun untuk cintaku!'
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Gimana cara luapkan emosi dengan kata-kata sedih? Kata-kata sedih merupakan salah satu cara terbaik untuk meluapkan emosi. Tidak semua orang merasakan perasaan yang baik-baik saja. Kesedihan bisa datang kapan saja dan dalam situasi apa saja.
-
Bagaimana cara menyampaikan perasaan sedih dengan kata-kata? Kata-kata sad dan galau bisa dibaca dan dibagikan melalui media sosial untuk menunjukkan perasaan sedih yang sedang dirasakan.
Sikap kasar itu membuat keluarga memutuskan ingin memisahkan keduanya. Mereka tak ingin kekerasan semakin membahayakan dan mengancam jiwa kasir minimarket itu.
"Kami ingin korban berpisah dengan dia (terdakwa)," kata dia.
Puncaknya, keluarga mengirim korban ke Bengkulu untuk kuliah sekaligus berharap mereka jarang bertemu dan akhirnya berpisah. Namun usaha itu gagal karena korban dijemput terdakwa.
"Adik saya disuruh pulang oleh dia, dia marah-marah," ujarnya.
Saat mendengarkan kesaksian kakak kandung korban, terdakwa nampak nangis terseduh-seduh. Dia beberapa kali ditegur hakim agar bisa menahan tangisnya selama persidangan.
"Anda tentara, apa yang dirasakan harus kuat," imbau hakim.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut ini foto-foto Yudha Arfandi saat kembali menjalani persidangan kasus meninggalnya Dante, anak Tamara Tyasmara.
Baca SelengkapnyaTamara Tyasmara, yang sempat menjadi sorotan publik atas kematian tragis putranya, Dante, hadir dengan penuh kesedihan dalam rekonstruksi kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaArtis Tamara Tyasmara turut hadir dalam sidang lanjutan kasus kematian anaknya, Dante. Tamara nampak emosi melihat adik Yudha tertawa!
Baca SelengkapnyaNP dihukum 14 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau. Padahal, selama ini dia merasa diteror pria yang suka mengintipnya.
Baca SelengkapnyaTangis Mario Dandy pecah saat peluk sang ayah Rafael Alun yang sedang menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menerima audiensi keluarga korban penganiayaan Dini Sera Afrianti
Baca SelengkapnyaIa tiba-tiba menangis sesenggukan sampai ditenangkan dua kakaknya yang hadir.
Baca Selengkapnya