Keluarga Pasien Meninggal Covid-19 Perlu Pendampingan Tokoh Masyarakat
Merdeka.com - Viral di media sosial video jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Covid-19 asal Kabupaten Kolaka. Perempuan berusia 32 tahun itu meninggal di RS Bahteramas Sulawesi Tenggara, Senin (23/3) lalu. Jenazah PDP itu dibawa dari RS Bahteramas menuju Kabupaten Kolaka dengan menggunakan mobil pribadi milik anggota keluarganya.
Sebelum jenazah dipulangkan, perawat dan dokter rumah sakit telah melaksanakan tindakan antisipasi dengan memutus potensi virus menyebar. Dokter melilit jenazah yang memiliki riwayat perjalanan umroh itu dengan plastik bening sebelum dibawa pihak keluarga. Tetapi sampai di rumah keluarga membuka plastik tersebut.
Dengan adanya tindakan keluarga pasien tersebut, menurut Sekretaris Jenderal IDI, Adib Khumaidi, imbauan untuk tidak membawa dan membuka jenazah harus disertai dukungan dari pihak lain seperti kelurahan, RT/RW, dan tokoh masyarakat. Bukan hanya dibebankan kepada tenaga medis saja.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Dimana pemakaman mobil ini dilakukan? Keluarga Polara yang tinggal di Desa Padarshinga, Gujarat, menguburkan mobil berusia 18 tahun tersebut.
-
Dimana jenazah PMI diterima? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Bagaimana cara rombongan jenazah masuk makam? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang menyambut jenazah PMI di Bandara? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
"Ya saya kira kalau seperti ini kan memang perlu peran melibatkan stakeholder yang lain. Dalam hal ini Lurah, RT, RW, ulama itu penting memberikan penjelasan kepada masyarakat," kata Adib saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (29/3).
Adib menjelaskan bukan hanya imbauan saja dari pemerintahan dan dinas kesehatan tetapi perlu ada sosialisasi yang jelas. Sehingga masyarakat bisa mengerti.
"Nanti hal-hal ini harus ada penjelasan, jangan sampai muncul stikmatisasi kepada keluarga yang meninggal seperti ini. Sekali lagi ini perlu penjelasan rinci dan tegas bahwa ini untuk kepentingan semua," ungkap Adib.
Jika tidak diindahkan, dia menjelaskan indikasi penularan pun bisa terjadi. Ketika, kata dia, pasien tersebut dari PDP nantinya bisa jadi positif kemungkinan keluarga dan yang melayat bisa terpapar. Sebab itu perlu ada sosialisasi yang jelas serta melibatkan pihak-pihak lain.
"Betul, kita agak sulit untuk ini, sudah di-pressure apalagi keluarga seperti itu nah ini kita agak kesulitan. Bahwa tugas medis di rumah sakit juga sudah cukup banyak," kata Adib.
"Tetapi jika dibantu dengan aparat yang lain dari RT/RW hingga aparat setempat saya kira ini perlu dilakukan sehingga koordinasi antara kita, lintas sektor. Karena ini bukan hanya orang kesehatan saja, tetapi harus menjadi tanggung jawab semua," lanjut Adib.
Hal senada pun dikatakan oleh Psikolog, Rena Latifa yang menjelaskan penting bagi semua pihak untuk bekerja sama. kondisi keluarga yang ditinggalkan akibat wabah tersebut. Sebab dia menjelaskan kondisi keluarga pasti terganggu.
"Karena pada dasarnya sudah pasti sedang terganggu, apalagi hingga tidak mau mengindahkan standard kesehatan; maka memang penting melibatkan banyak pihak dalam hal menegakkan standard aturan tersebut," ungkap Rena.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaViral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaWawan menceritakan kronologi berawal saat dirinya mendapatkan orderan makanan di RSUP Tadjuddin Chalid.
Baca SelengkapnyaPaiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaSaat sudah hampir sampai ke rumah, pasien meninggal dunia dan membuat keluarga yang ada di dalam mobil histeris.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Depok mengirimkan tim untuk mengawal penjemputan siswa SMK Lingga Kencana yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi membantu dorong mobil yang membawa pasien cuci darah.
Baca Selengkapnya