Keluarga pembunuh ibu kandung ajukan penangguhan penahanan
Merdeka.com - Pihak keluarga tersangka pelaku pembunuhan ibu kandungnya sendiri, Erik Karsoho akan mengajukan penangguhan penahanan. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada tersangka supaya perawatan intensif mengenai kejiwaan pelaku.
Kuasa Hukum tersangka, Hendrayanto menjelaskan rencananya, pihak keluarga akan mengajukan penangguhan penahanan ke pihak Polsek Tanjung Priok untuk mendapatkan izin atas hal tersebut. Keluarga pelaku sendiri masih mendiskusikan rumah sakit jiwa yang tepat untuk merujuk dugaan penyakit jiwa Erik.
"Jadi kalau hasil pemeriksaan Erik positif mengalami gangguan jiwa, dia tidak akan kembali ke Polsek tapi ke rumah sakit yang disetujui pihak keluarga," kata Hendrayanto kepada wartawan di Mapolres Jakarta Utara, Senin (22/4).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
Hendrayanto menambahkan dorongan pelaku untuk mendapatkan perawatan intensif datang keluarga terutama, dari kedua adik korban, Rick Karsoho dan Jessica Karsoho. "Keluarga berharap kalau pelaku bisa kembali ke masyarakat," ujarnya.
Hasil pemeriksaan, masih harus menunggu selama 14 hari ke depan. Dirinya sendiri sampai saat ini belum mengetahui perkembangan kliennya di RS Polri.
"Kita belum boleh menjengguk pelaku di RS Polri, takut ada dugaan rekayasa kasus. Nanti mungkin ada hasil rekam dari Polri akan dipublikasikan," bebernya.
Seperti diketahui, Erik Karsoho tega membunuh ibu kandungnya, Linda Warau dengan cara membacok menggunakan pisau daging. Erik terang-terangan mengaku dendam karena dikucilkan oleh keluarga, terutama ibunya.
Erik anak pertama dari tiga bersaudara. Dua adik Erik, Rick Karsoho dan Jessica masih berkuliah. Ketika keluarga keluar negeri, Erik ditinggal dan dikunci di rumahnya. Tahun 2009, keluarga membawa Erik konsultasi ke RS Jiwa Dharmawangsa, Blok M, Jakarta Selatan.
"Habisnya aku kesal, mama (Linda) sering kasih obat psikiater (obat penenang)," kata Erik di Polsek Tanjung Priok. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menjelaskan secara rinci alasan penolakan ibu Pegi Setiawan diperiksa psikolog forensik.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca Selengkapnya