Keluarga Pembunuhan Sadis Jasad Dibakar di Mobil Dikenal Tertutup
Merdeka.com - Istri dari Ketua RT 03, Agus Suhartono, Maryati mengaku terkejut mengetahui ada warganya menjadi pelaku dan korban pembunuhan. Dirinya bersama warga lainnya menilai keluarga ECP alias PS (54), sangat tertutup dalam keseharian bersosialisasi dengan tetangga.
"Iya tertutup, sesekali saja seperti saat Pemilu ketemu gitu. Terakhir bertemu saat lebaran haji, Pak Edi ambil daging ke masjid," kata Maryati saat ditemui di rumahnya, Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (27/8).
Dia malah tak kenal dengan Aulia, pelaku pembunuhan yang juga istri dari ECP. Sebab, sang pelaku disebut jarang keluar rumah.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Mengapa istri Kasad Maruli merasa sedih? Baginya, kini kediamannya menjadi begitu sepi. 'Rumah rasanya sepi sekali tanpa celoteh dia yang enggak pernah berhenti,' sambungnya.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"(Kenal sama Aulia?) Enggak, dia emang warga sini cuma jarang keluar," sambungnya.
Katanya, ECP juga diketahui jarang kembali ke rumah. ECP merupakan pengusaha.
"(Usaha apa?) Kurang tahu juga, tahunya dia katanya pengusaha saja. Jadi jarang ngeliat emang, kecuali kayak pemilu, lebaran haji baru ketemu. Terakhir ketemu sudah lama ya. Anaknya itu katanya KTP hilang, tapi telepon, nggak jadi pak sudah ketemu," ujarnya.
Kasus pembunuhan ini bermula saat warga Sukabumi geger, ditemukan dua mayat dalam kondisi mengenaskan di dalam mobil yang terbakar. Keduanya terikat dan hangus di dalam mobil Calya bernomor polisi B 2983 SZH. Mobil itu terbakar di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Polisi kemudian menyelidiki kasus tersebut. Rupanya, korban adalah bapak dan anak. Ironisnya, otak pelaku pembunuhan sadis itu adalah AK (35) yang notabene istri dan ibu tiri korban. Satu lagi, anak tiri korban, yakni GK tengah dirawat. Sebab, dia ikut terbakar saat hendak membakar jasad ayah tiri dan saudara tirinya itu.
Satu eksekutor yang lari ke Lampung, telah diamankan polisi. Tiga eksekutor lainnya belum ditemukan. Sementara otak pelaku yakni istri korban, sudah ditetapkan tersangka.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu alasan Grace sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya