Keluarga pengemudi Lamborghini maut janji sekolahkan 5 anak korban
Merdeka.com - Lantaran aksi diduga balap liar antara Lamborghini vs Ferrari di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi (29/11), nyawa Kuswanto, melayang. Pun demikian istri pria malang berusia 41 tahun itu, Srikanti (41), yang masih dirawat di rumah sakit karena patah tulang dan trauma.
Namun, atas peristiwa nahas yang dialami sepasang suami-istri dengan lima anak itu, keluarga tak ingin menuntut. Mereka ikhlas menerima kepergian warga Kaliasin Gg III/25 itu untuk selama-lamanya.
Ini dikatakan Suhendriyati, mewakili keluarga korban. Di rumah duka, adik kandung korban ini menceritakan, kalau dirinya, beserta keluarga besarnya dan lima anak kandung almarhum, sudah iklas menerima kenyataan pahit tersebut.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Bagaimana ucapan membantu keluarga berduka? Pada saat menghadapi kematian, ungkapan belasungkawa dapat menjadi sarana untuk menguatkan ikatan sosial dan menunjukkan solidaritas dalam menghadapi kesedihan.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
"Kami ikhlas. Untuk urusan hukum, kami serahkan sepenuhnya ke polisi," katanya Selasa kemarin (1/12).
Perempuan berhijab ini mengaku, pihak keluarga pengemudi Lamborghini, Wiyang Lautner (24), warga Darma Husada Regency, yang 'melabrak' kakaknya Minggu pagi lalu hingga tewas itu, sudah datang dan memberi bantuan Rp 10 juta untuk biaya pemakaman dan tahlil selama tujuh hari.
Bahkan, disaksikan seluruh keluarga besar dan perangkat RT RW tempat almarhun tinggal, keluarga Wiyang berjanji akan menyekolahkan kelima anak korban, yaitu Kurniawan Arie Wiyono (19), Intan Ari Avrista (17), Jihan Ari Saputri (12), Erza Anandita Rahayu (10) dan Arieski Maulana Iqbal (5).
"Pamannya, mewakili kluarganya (Wiyang) siap bertanggung jawab dan berjanji akan menyekolahkan kelima anak kakak saya. Dan memberikan pekerjaan untuk anak-anak kakaknya setelah lulus sekolah nanti," lanjutnya.
Suhendriyati juga mengaku, keluarga almarhum yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang kue cum-cum di Pasar kembang itu, juga mendapat bantuan dari pihak Dinsos Kota Surabaya. "Dapat bantuan paket sembako dan beras (dari Dinsos)," katanya.
Sementara saat ini, istri alamarhum Kuswanto, dikatakan Suhendriyati, kondisi kejiwaannya masih belum stabil. Srikanti masih teringat kejadian nahas yang menimpanya bersama bapak kelima anaknya itu.
"Masih di ICU, kondisinya belum stabil. Keluarga juga belum cerita kalau suaminya sudah tidak ada (meninggal)," pungkasnya sedih.
Di bagian lain, polisi masih mempelajari dua rekaman CCTV milik perusahaan swasta di lokasi kejadian, yang sempat merekam dua mobil supercar itu saat adu balap sebelum kejadian hingga 'melabrak' warung STMJ di Jalan Manyar Kertoarjo, dan menewaskan Kuswanto.
Selain menewaskan Kuswanto, akibat amukan si Lambo warna silver Nopol B 2258 WM itu, juga mengakibatkan Srikanti dan Mujianto (pemilik warung STMJ) mengalami patah tulang.
"Kita lihat dan pelajari dulu rekaman dua CCTV yang sudah didapat anggota," kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Andre Manuputti.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya fokus mencari pengemudi Ferrari merah yang diketahui melaju kencan beriringan dengan Lamborghini milik Wiyang.
"Identitasnya (pengemudi Ferrari) sudah kita kantongi. Namanya Bambang, alamatnya di Kertajaya. Nanti akan kita lakukan pemanggilan dan lakukan pemeriksaan," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaSantunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca SelengkapnyaPenyerahan santunan kepada ahli waris empat prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih Super Tucano
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abast, mengatakan terhadap 9 korban tersebut akan diberangkatkan ke Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang menelan 11 korban tewas
Baca SelengkapnyaDiana tidak menyangka kecelakaan di Ciater itu merenggut nyawa putranya.
Baca SelengkapnyaNilai santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan di tol Cikampek KM 58 merujuk ke Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaPemakaman diiringi isak tangis keluarga siswa menjadi korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaAda 73 keluarga korban yang menuntut restitusi. Permohonan itu sendiri diajukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Baca Selengkapnya