Keluarga Ratnita bantah pengakuan Triono sering dihina korban
Merdeka.com - Hari ini keluarga Ratnita Handriani (37) yang menjadi korban pembunuhan Triono hari ini menggelar pengajian dalam rangka tujuh hari. Pengajian tujuh harian itu digelar di rumah kerabat Ratnita di Jalan Nusa Indah V RT 003 RW 04 No 6 Beji Timur.
Dalam kesempatan itu keluarga sempat menanggapi simpang siur pemberitaan yang dianggap menyudutkan korban. Selama ini korban dianggap kerap menghina Triono sehingga membuat pelaku kesal dan menghabisi nyawa korban. Namun semua tudingan itu ditampik keluarga Ratnita.
"Saya enggak terima dibilang korban suka menghina suaminya," kata Haerudin, paman korban, Sabtu(2/4).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
-
Apa yang dilakukan Polwan tersebut terhadap suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Dijelaskannya, pemicu keributan memang masalah rumah tangga. Namun bukan soal finansial yang menjadi pemicunya. Mereka berantem bukan hanya sekali. "Pemicunya saling SMS saling hina," ungkapnya.
Seminggu sebelum meninggal, korban terlihat masih sehat. Tahu-tahu keluarga diberi kabar bahwa Andri, sapaan akrab korban, meninggal. Melihat kondisi jasad Andri, keluarga melihat ada kejanggalan.
"Waktu saya lihat sudah keluar dari kamar hidung merah," ungkapnya.
Atas kejanggalan itu dia meminta agar dilapor ke polisi namun sempat ditolak pelaku. Kurang dari 12 jam polisi berhasil mengungkap pelakunya. Triono pun langsung diamankan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di persidangan tahun 2016, Pasren mengaku salah satu tersangka bersimpuh meminta agar berbohong di persidangan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Dini Sera Afriyanti, pacar Gregorius Ronald Tannur anggota DPR RI yang tewas dianiaya tak terima dilaporkan balik.
Baca SelengkapnyaKubu pelaku telah melaporkan pengacara dan keluarga korban dengan ancaman Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan pidana umum KUHP.
Baca SelengkapnyaKeluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon melaporkan Ketua RT Abdul Pasren atas kesaksian bohong ke Bareskrim Polri
Baca Selengkapnyabalita itu meninggal karena mengalami gegar otak berat pascapenganiayaan.
Baca SelengkapnyaPelaporan terhadap pengacara dan keluarga dari Dini Sera Afriyanti ini dibenarkan oleh pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat.
Baca SelengkapnyaKeluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sebelumnya melaporkan seorang RT bernama Abdul Pasren terkait kesaksian bohong ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III, Ahmad Sahroni sampai melontarkan umpatan kasar mendengar hakim memutuskan Ronald Tannur bebas
Baca SelengkapnyaEmosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.
Baca SelengkapnyaPengakuan tetangga pelaku, melihat istri Panca sudah dalam kondisi babak belur
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Sarwendah saat menggelar jumpa pers dengan para awak media untuk menjelaskan duduk perkara.
Baca Selengkapnya