Keluarga tak diizinkan besuk korban ledakan di Tanah Abang
Merdeka.com - Keluarga Rukam alias Suro (52), korban ledakan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, mendatangi Rumah Sakit Polri. Dia dirawat karena mengalami luka parah di bagian wajahnya dan kaki.
Tapi, keluarga yang terdiri dari istri, anak dan cucu tersebut dilarang polisi untuk menjenguk di ruang perawatan.
Titi, putri keempat Suro mengatakan, kedatangan mereka padahal diminta pihak RS Polri. Titi mengaku, ayah kandungnya tersebut sudah menikah kembali dengan perempuan lain setelah bercerai dengan ibu kandungnya.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
-
Kenapa pria disabilitas itu mengalami luka? Semua kondisi tersebut tak lain disebabkan oleh kekejaman militer Israel terhadap para tawanan perang.
-
Di mana kebakaran hebat terjadi di Jakarta pada masa kolonial? Salah satu momen penerapan kredit rumah terjadi pada 1917, setelah terjadi bencana kebakaran hebat di wilayah Kramat Kwintang.
"Saya belum lihat kondisinya. Saya ditelepon suruh datang ke sini," kata Titi, saat ditemui di RS Polri, Kamis (9/4).
Titi mengaku, tidak mengetahui persis peristiwa ledakan tersebut. Dia pun sudah 15 tahun lamanya tak bertemu dengan Suro setelah ibu dan ayahnya bercerai.
"Saya udah lama enggak ketemu. Ini makanya mau lihat keadaanya," jelas Titi.
Sebelumnya diberitakan, Rabu sore ledakan dari bom bantingan, terjadi di pekarangan rumah kosong di Jl Jatibunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Suro dan tiga rekannya yang berada di lokasi kejadian menjadi korban.
Usai terjadi ledakan, polisi menyisir lokasi dan menemukan beberapa alat bukti yang disimpan dalam kantong kresek. Barang bukti tersebut diduga sebagai alat peledak berisi serbuk dan juga paku. Selain itu ada 49 bom bantingan yang juga siap ledak.
"Semalam memang ditemukan 49 bom banting sebesar bola tenis di lokasi kejadian. Tidak ada detonator power," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tetangga gotong royong ambil air untuk memadamkan api. Dalam waktu setengah jam api sudah dipadamkan.
Baca SelengkapnyaAkibat ledakan itu, Nurwanto mengalami sejumlah luka di tubuhnya
Baca SelengkapnyaKondisi korban sudah membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca SelengkapnyaSebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca Selengkapnya