Keluarga Tak Jujur, Pemakaman Pasien Positif Covid-19 di Bantul Tanpa Prokes
Merdeka.com - Jenazah pasien positif Covid-19 di Kalurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul dimakamkan tanpa protokol kesehatan (prokes). Peristiwa ini terjadi karena ketidakjujuran pihak keluarga.
Ketua RT 114 Kalurahan Trimurti Fajar Zainudin menceritakan, warganya yang merupakan pasien positif Covid-19 meninggal dunia pada Minggu (23/5) dan dimakamkan pada Senin (24/5).
Berita kematian warganya sudah menyebar sejak pukul 17.00 WIB. Namun jenazah baru tiba di rumah duka sekitar pukul 13.00 WIB.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Di mana lokasi kuburan yang viral itu? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Mengapa orang-orang dimakamkan di luar pemakaman biasa? 'Orang-orang itu tidak dimakamkan di pemakaman biasa meskipun kami telah menetapkan pemakaman wabah di Nuremberg,' kata Langbein, dikutip dari CTV News. 'Ini berarti sejumlah besar orang meninggal yang harus dimakamkan dalam jangka waktu yang singkat tanpa memperhatikan praktik-praktik pemakaman Kristen,' ujarnya.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Fajar sempat menanyakannya ke pihak keluarga apakah pria berusia 52 tahun itu meninggal dunia karena Covid-19.
"Saat itu pihak keluarga ditanya pemakaman apakah memakai prokes atau tidak. Jawaban keluarga, tidak. Kemudian kita siarkan di masjid. Warga kemudian membantu prosesi pemakaman," jelas Fajar, Jumat (4/6).
"Jenazah kita mandikan seperti biasa. Cuma dari rumah sakit saat itu jenazah sudah dibungkus dengan plastik. Kita mandikan seperti biasa karena kita tidak tahu. Hari Senin, jenazah baru dimakamkan dengan posisi jenazah tidak memakai peti," sambungnya.
Fajar mengaku baru mendapatkan informasi dari Puskesmas Srandakan kalau warganya yang meninggal dunia merupakan pasien positif Covid-19. Mereka diberi tahu lima hari setelah pemakaman.
Informasi dari puskesmas itu kemudian ditanyakan kepada pihak keluarga. Saat itulah mereka mengaku jika almarhum meninggal dalam status positif Covid-19.
Awalnya jika pihak rumah sakit telah memvonis sebagai pasien suspek Covid-19, namun hasil tesnya memang belum keluar. Saat akan dibawa pulang, pihak keluarga tidak menerima vonis dari rumah sakit. Mereka meminta agar jenazah almarhum dimakamkan tanpa prokes.
"Kenapa sampai begini. Bisa saya bilang kami dibohongi keluarga. Mereka kurang jujur," ungkap Fajar.
Setelah informasi itu diketahui, 28 warga, termasuk keluarga almarhum, menjalani tes swab. "Dari hasil tes swab diketahui 5 orang anggota keluarga almarhum positif Covid-19," pungkas Fajar.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekaman video amatir warga memperlihatkan dua orang tengah membuka bungkusan kain seadanya yang berisi jasad bayi berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa foto dan video dikirimkan pihak klinik pada Kamis (16/11) atau setelah bayi sudah meningga dunia
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKetika itu, melihat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan keadaan ter-gelantung. Insiden itu mengagetkan seisi rumah.
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca SelengkapnyaPelaku seorang wanita dan sudah ditangkap dan masih dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya