Keluarga Tak Melihat Gelagat Aneh Remaja di Tangerang Bunuh Diri Diduga dengan Pistol
Merdeka.com - Penyidik Polres Metro Tangerang hingga kini baru memeriksa satu orang saksi atas tewasnya remaja berinisial BCO (17) akibat bunuh diri di Banjar Wijaya, Cipondoh, Kota Tangerang. Saksi tersebut ada ibu korban.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengatakan, satu atau dua hari ke depan penyidik akan memanggil ayah dan kakak korban.
"Ya pekan depan kita akan panggil ayah dan kakak korban. Ayahnya kenapa kemarin tidak ikut serta diperiksa karena baru pulang dari luar kota, jadi satu atau dua hari lagi kita akan panggil," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (11/9).
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Kenapa orang tua korban tidak mau restorative justice? 'Saya tidak mau, karena saya lihat videonya itu sangat sadis cara mereka pukuli anak saya. Jadi saya mau proses hukum,' tegasnya.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
Menurutnya, dari pemeriksaan ibu korban bahwa dirinya tak percaya apa yang dilakukan oleh anaknya. Bahkan tak ada sikap aneh yang ditunjukkan oleh korban.
"Ibunya syok ya, enggak percaya anaknya bunuh diri. Seperti biasa saja, malam tidur dan sekira pukul 04.30 dini hari terdengar suara tembakan itu," katanya.
Dalam keseharian, korban dikenal pendiam. Korban pun tidak memiliki musuh.
"Enggak ada kata ibunya, biasa-biasa saja anaknya. Kita juga tak menemukan surat atau ancaman terhadap korban. Ditemukan di lokasi itu hanya senjata dan proyektil saja," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang remaja di Banjar Wijaya, Cipondoh, Kota Tangerang, diduga nekat bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api, Jumat (10/9). Korban berinisial BCO (17), ditemukan tewas tergeletak di kamar sekitar pukul 04.30 WIB.
"Benar pada hari dan tanggal tersebut, didapati laporan bahwa adanya kejadian bunuh diri dengan menggunakan senjata api jenis Glock 43," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Kompol Bonar Ricardo Pakpahan dikonfirmasi, Jumat (10/9).
Peristiwa tersebut diketahui saat saksi yang juga keluarga korban terbangun lantaran mendengar suara seperti benda jatuh.
"Setelah dicek oleh saksi, melihat korban sudah tergeletak di lantai bersimbah darah dan terlihat pada kepala korban terdapat luka tembakan," terangnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnya"Korban pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri."
Baca SelengkapnyaKematian Brigadir RAT diyakini akibat bunuh diri menembakan kepalanya saat berada di dalam mobil Toyota Alphard
Baca SelengkapnyaPolisi periksa ponsel anak perwira TNI yang tewas terbakar.
Baca SelengkapnyaRAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat polisi melakukan olah TKP, diketahui ada dua jenazah yang ditemukan dengan tangan saling terikat
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan serangkaian proses penyelidikan terkait kasus penemuan jasad inisial CHR (16).
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan hasil visum et repertum yang dilakukan RS Polri Kramat Jati menemukan adanya fakta penyebab kematian.
Baca Selengkapnya