Keluarga terduga teroris di Sukodono Sidoarjo dikenal misterius
Merdeka.com - Satu keluarga terduga teroris di Kavling Gang Guwo RT 19, RW 05 Dusun Dungus, Desa Sukodono Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, pada Jumat (18/5) malam diamankan petugas. Diketahui keluarga tersebut sering melakukan perkumpulan saat malam hari.
"Setahu saya mereka sering melakukan pertemuan waktu malam hari. Kami tidak tau yang mereka bicarakan itu apa, entah pengajian atau hanya sekedar kumpul-kumpul," ucap Syakroni, Ketua RT setempat ketika ditemui sejumlah wartawan, Sabtu (19/5) sore.
Ia mengaku, pertemuan itu dilakukan setiap tiga bulan sekali. Keluarga itu, lanjut dia, sudah tinggal di rumah lantai dua berpagar cat hitam putih tersebut sekitar dua tahun silam. Keluarga itu juga dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa yang tinggal di kolong rumah? 'Biasanya suara itu terdengar larut malam, dan kami mengira itu hanya hewan yang berada di kolong rumah,' ungkap Ricardo Silva, menantu pemilik rumah tersebut. 'Suara-suara itu mirip ketukan, seperti saat istri saya berjalan, dan terdengar seperti suara balasan dari bawah rumah, sehingga dia berkata, 'kamu tahu ada yang salah'.'
-
Kapan keluarga Siti Badriah dan Krisjiana meluangkan waktu bersama? Walaupun sibuk bekerja, Sibad dan Krisjiana selalu menyempatkan waktu untuk family time.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
"Selama ini jarang bertetangga. Ya, biasanya itu perkumpulan dengan jemaah mereka itu, bukan warga sini. Setahu saya perkumpulan mereka memakai baju seperti golongannya itu, kadang juga membawa anak-anak kecil," ungkap dia.
Selain melakukan perkumpulan dengan golongannya, Syakroni mengaku bila satu keluarga yang diamankan Densus 88 Antiteror itu juga diketahui bukan asli penduduk setempat, melainkan pindahan dari Jalan Welirang Perumahan Kepuh Permai Kecamatan Waru, Sidoarjo.
"Bukan asli (warga) sini, mereka pendatang. Seingat saya rumah itu habis direnovasi baru dibeli itu (keluarga terduga teroris)," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror mengamankan satu keluarga yang diduga teroris di Kavling Gang Guwo RT 19, RW 05 Dusun Dungus, Desa Sukodono Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Petugas mengamankan empat orang yaitu pasangan suami istri MAH (41) dan S (40), serta dua anaknya yaitu IJ (13) dan LH (12), pada penangkapan yang disaksikan Ketua RT setempat, pada Jum'at (18/5) malam, sekitar pukul 23.00 Wib.
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya, busur dan anak panah, serta dua bungkus potasium yang dimasukkan di dalam tas kantong plastik, emas batangan sebanyak empat buah, uang Rp 21,5 juta.
Bukan hanya itu, sejumlah perhiasan berupa cincin, anting, liontin juga turut diamankan pihak petugas. "Barang bukti yang itu saya saksikan sendiri. Itu semua sudah diamankan petugas," tutup Syaroni.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaTetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika rumah tersebut direnovasi.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca Selengkapnya