Keluarga vaksin palsu RS Sayang Bunda Bekasi tuntut ganti rugi uang
Merdeka.com - Ratusan orangtua korban penggunaan vaksin palsu di Rumah Sakit Ibu dan Anak, Sayang Bunda, Babelan, Kabupaten Bekasi, menuntut ganti rugi uang. Pasalnya, mereka menolak vaksinasi ulang meskipun gratis, karena masih trauma vaksin di rumah sakit itu.
"Lebih baik minta ganti rugi uang daripada vaksin ulang," kata orang tua bayi pengguna vaksin palsu, Naenah (25), Senin (18/7).
Naenah mengaku memvaksin anaknya sampai tiga kali di rumah sakit tersebut sejak Desember 2015 lalu. Setiap vaksin harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 750 ribu. Ia kaget ternyata vaksin yang digunakan adalah palsu.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kapan anak harus di vaksin PCV? Jadwal Imunisasi Vaksin PCV telah dimasukkan dalam program imunisasi dasar untuk anak-anak berusia 0 hingga 18 tahun di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Ia menolak divaksin ulang di rumah sakit yang sama setelah terungkap kasus vaksin palsu di rumah sakit tersebut. Kini ia memilih memvaksin anaknya yang berusia 6 bulan ke Puskesmas.
"Kami sudah tidak percaya lagi vaksin di tempat ini. Lebih baik saya vaksin di Puskesmas atau Posyandu," ujar Griya Asri, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan ini.
Sementara itu, pihak RSIA Sayang Bunda, belum menanggapi permintaan keluarga korban vaksin palsu ini. Rumah sakit tetap menjalankan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan untuk mengimunisasi ulang pasien yang terpapar vaksin palsu.
"Kami tetap menjalankan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan vaksin ulang," ujar Direktur RSIA Sayang Bunda, Teguh Nurwanto.
Ia menambahkan, hari ini di rumah sakitnya dijadwalkan pemberian vaksin ulang terhadap 21 bayi. Nama-nama pasien sesuai dengan rekomendasi dari Satgas Vaksin Palsu Kementerian Kesehatan. Pemberian vaksin dilanjutkan setelah ada data kiriman dari Satgas tersebut pada besok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal harapan awal Arief, dengan anaknya dititipkan di sana bisa mendapatkan pendidikan yang baik.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSingkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKPK menemukan setidaknya ada tiga RS swasta yang melakukan klaim fiktif kepada BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaPasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya