Keluarga Wanita Korban Pembunuhan di Samarinda Minta Pelaku Dihukum Mati
Merdeka.com - Juwanah, wanita 25 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas mengenaskan. Dia dibunuh rekan kerjanya sendiri, Rendi Sardani (35). Perbuatan Rendi dinilai sadis dan pantas dihukum seberat-beratnya.
Sejak pagi hingga menjelang tengah hari, Selasa (12/10), merdeka.com mengikuti 42 adegan rekonstruksi yang digelar kepolisian, dan diperagakan tersangka Rendi.
Terlihat sosok pria berusia paruh baya duduk bersandar di depan mobil yang terparkir di halaman parkir Mapolresta Samarinda. Jaraknya sekitar 15 meter dari Rendi yang sedang merekonstruksi pembunuhan itu.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana wanita asal Jember dibunuh di Bali? Jasadnya ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel. Korban ditemukan tak bernyawa di satu penginapan, Jalan Raya Pemogan, Kamar Nomor 26, Lingkungan Banjar Taman, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 11. 30 Wita.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Pria itu adalah Subani (56). Bermasker, tatapannya begitu fokus melihat Rendi, yang saat itu mengenakan baju tahanan polisi. Meski area parkir markas polisi itu terbuat dari beton paving block begitu menyengat seiring terik matahari saat itu, pandangan Subani tidak surut.
Merdeka.com menghampiri Subani. Dia mencoba tetap tegar. Meski matanya terlihat berkaca-kaca usai ditinggal putrinya, Juwanah, belum genap sebulan ini.
"Sedih. Ya, sedih lah," kata Subani, sambil menyeka air matanya saat mengawali perbincangan bersama merdeka.com usai rekonstruksi.
Suara Subani terbata-bata. Dia seakan masih tidak percaya, Rendi tega membunuh putrinya. "Saya perhatikan dari awal (peragaan 42 adegan). Perempuan kok diperlakukan, dibunuh kayak gitu," ucapnya lirih.
Safni (64), mantan mertua Juwanah ikut melihat langsung rekonstruksi Rendi. Dari rembug keluarga meminta Rendi dihukum seberat-beratnya, dan seadil-adilnya.
"Permintaan keluarga korban, dengan adegan sampai lebih 40 adegan ini, kalau bisa dari kami keluarga korban berharap hukuman diberikan seberat-beratnya kepada pelaku," ungkap Safni.
"Kalau perlu lebih, hukuman mati. Karena ini sadis dan berencana. Korban ini satu-satunya dan menjadi tulang punggung keluarga," cerita Safni.
Di dalam mobil Avanza silver bernomor polisi KT 1938 MH di sekitar Safni dan Subani, ada sosok gadis kecil yang tak lain putri dari almarhum Juwanah. "Itu putrinya. Jadi kami harap hukuman seberat-beratnya, setimpal, sesuai dengan perbuatannya," kata Safni menunjuk ke gadis kecil itu.
Subani pun berjalan hendak memasuki mobil itu, dan merdeka.com kembali bertanya kepada Subani tentang aktivitasnya sehari-sehari bersama sang cucu dari putrinya Juwanah itu.
"Dulu kerja sawit. Sekarang tidak dipakai lagi karena kita sudah tua," ucap Subani singkat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
elama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaMotif Ahmad Bunuh Mayat Dalam Koper, Naik Pitam Korban Minta Tanggung Jawab
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban SH tidak hanya dibunuh, jasadnya juga dimutilasi dan dibuang di dua lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaVonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaDia menaruh racun itu dalam makanan dan minuman temannya.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat wanita dalam koper mulai menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuh telah diringkus tim Satreskrim Polresta Jambi saat ini tim lagi dalam perjalanan menuju ke Jambi.
Baca Selengkapnya