Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga yakin dr Indra korban produsen vaksin palsu

Keluarga yakin dr Indra korban produsen vaksin palsu vaksin palsu untuk bayi. ©2016 Merdeka.com/ronald

Merdeka.com - Keluarga tersangka kasus peredaran vaksin palsu, dr Indra Sugiarno, Sp.A yakin dokter tersebut tidak terlibat langsung dari kasus ini.

"Dia (dr Indra) jelas sebagai korban dari produsen dan distributor vaksin palsu ini," kata kakak kandung dr Indra, Damayanti di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin.

Dia yakin adiknya tidak mengetahui bahwa vaksin yang digunakannya ternyata palsu. Apalagi ada anggota keluarganya yang turut menjadi korban atas vaksin tersebut. Dia menuturkan, cucunya tidak mengalami gejala sakit apapun setelah mendapatkan suntikan vaksin palsu.

"Bagaimana mungkin seorang kakek tega menyuntikkan racun kepada cucunya, darah dagingnya sendiri. Dia sangat sayang pada anak-anaknya, apalagi dia sebagai dokter spesialis anak," ucapnya.

Yanti menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. Tapi dia juga meminta masyarakat mengedepankan azas praduga tidak bersalah.

Hal senada diungkapkan kuasa hukum dr Indra, Fahmi M. Rajab. Dia meyakini kliennya tidak mengetahui vaksin yang digunakannya itu palsu. Indra mendapat vaksin palsu dari seorang 'sales' berinisial S. Dia merupakan sales perusahaan yang biasa memasok obat ke Rumah Sakit Harapan Bunda. Indra juga sempat mempertanyakan keaslian vaksin pada sales tersebut.

Saat itu terjadi kekosongan vaksin di rumah sakit, sehingga Indra harus mencari pasokan vaksin dari luar dengan pertimbangan banyak dibutuhkan pasien.

"Pada Januari (2016) ada kekosongan vaksin. Beberapa pasien mencari vaksin ke dr Indra. Akhirnya dr Indra mencari sales dari perusahaan yang biasa menyuplai obat. Masalahnya, obat itu bukan dari perusahaan tersebut, tapi dari sales pribadi yang menawarkan," papar Fahmi.

Indra merupakan satu dari tiga dokter yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus vaksin palsu. Indra diketahui berprofesi sebagai dokter spesialis anak di Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sementara sejauh ini penyidik Bareskrim telah menetapkan 23 tersangka dalam kasus tersebut. Kendati demikian hanya 20 orang yang ditahan di Rutan Bareskrim. Sementara tiga orang lainnya tidak ditahan karena masih berusia di bawah umur dan memiliki anak kecil yang perlu dirawat.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya merinci, dari 23 orang tersangka kasus vaksin, memiliki peran masing-masing yakni produsen (enam tersangka), distributor (sembilan tersangka), pengumpul botol (dua tersangka), pencetak label (satu tersangka), bidan (dua tersangka) dan dokter (tiga tersangka).

Atas perbuatannya, seluruh tersangka dijerat dengan UU Kesehatan, UU Perlindungan Konsumen dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya

Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati

Baca Selengkapnya
Fakta Baru! Dokter yang Cabuli Istri Pasien Suntikkan Obat Penenang ke Korban, Bukan Vitamin
Fakta Baru! Dokter yang Cabuli Istri Pasien Suntikkan Obat Penenang ke Korban, Bukan Vitamin

Pernyataan itu didapat saat polisi melakukan olah TKP belum lama ini

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Kronologi Bayi Dikembalikan Meninggal di RS Jakpus! Keluarga Curiga Ditukar, Ciri-Ciri Berbeda
VIDEO: Kejutan Kronologi Bayi Dikembalikan Meninggal di RS Jakpus! Keluarga Curiga Ditukar, Ciri-Ciri Berbeda

Namun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Orang Tua Dilarang Lihat Bayi Diduga Tertukar Sejak Lahir di RS Jakpus, Cium Kejanggalan hingga Bongkar Makam
Orang Tua Dilarang Lihat Bayi Diduga Tertukar Sejak Lahir di RS Jakpus, Cium Kejanggalan hingga Bongkar Makam

Orang tua bayi diduga tertukar di RS Cempaka Putih yang dikembalikan dalam kondisi meninggal tidak diperbolehkan melihat sang anak sejak lahir.

Baca Selengkapnya
Ini Hasil DNA Bayi Viral Tertukar di RSI Jakarta
Ini Hasil DNA Bayi Viral Tertukar di RSI Jakarta

Hal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

Baca Selengkapnya
Kronologi Bayi Diduga Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih, Dikembalikan Kondisinya Meninggal
Kronologi Bayi Diduga Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih, Dikembalikan Kondisinya Meninggal

Pria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.

Baca Selengkapnya
Iptu Rudiana Blak-blakan soal Tuduhan Rekayasa Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Iptu Rudiana Blak-blakan soal Tuduhan Rekayasa Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Iptu Rudiana akhirnya buka suara terkait tuduhan rekayasa kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya