Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluh kesah Kapolri soal dana pengamanan Pemilu Rp 1,6 triliun

Keluh kesah Kapolri soal dana pengamanan Pemilu Rp 1,6 triliun Jenderal Pol Sutarman. ©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Sutarman menuangkan unek-uneknya soal dana pengamanan Pemilu 2014 jauh dari harapan. Pemerintah hanya mencairkan dana Rp 1,6 triliun, dari Rp 3,5 triliun yang diminta Korps Bhayangkara.

Sutarman menjelaskan dana itu sebesar itu akan digunakan ke tiap-tiap anggota di daerah. Nantinya personel kepolisian dari tingkat polsek akan ditempatkan di tempat pemungutan suara.

Menurut mantan Kabareskrim itu, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Keuangan. Mengingat jadwal pemilu yang sudah di depan mata.

Orang lain juga bertanya?

"Dari enam kali bersurat, dibalasnya ditetapkan anggaran Rp 1 T. Sudah diputuskan diambil dari anggaran BA 999 yang dimasukkan menjadi Dipa Polri Anggaran 060 Polri," kata Sutarman .

Berikut keluh kesah Sutarman soal minimnya dana pengamanan Pemilu:

Minta Rp 3,5 T dikasih Rp 1,6 T

Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, Jenderal Sutarman mengadukan soal anggaran pengamanan pemilu. Pihaknya merasa was-was karena anggaran Rp 1,6 triliun untuk pengamanan pemilu dirasa masih kurang.Menurut Sutarman , dirinya sudah menerima dana pengamanan Rp 1 triliun untuk Pemilu 2014. Namun untuk Rp 600 miliar sisanya, dia mengaku belum tahu kapan akan dicairkan oleh Kementerian Keuangan."Semoga anggaran cepat masuk DIPA, kita lebih tenang," ujar Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).

Baru dicairkan Rp 1 triliun

Pengamanan Pemilu 2014 memakan dana besar. Kepolisian Republik Indonesia baru dapat dana pengamanan Pemilu Rp 1 triliun."Sudah turun Rp 1 T itu sementara yang diberikan negara. Polri diberikan negara seberapa pun siap mengamankan pemilu 2014," jelas Kapolri Jenderal Sutarman di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/1).Sementara itu Sutarman mengatakan Polri telah memetakan kerawanan pemilu di Indonesia. Termasuk mengantisipasi kerusuhan di dalam tahapan pemilu."Seluruh tahapan itu sudah kita petakan kerawanannya dan seluruhnya sudah disiapkan petugas keamanannya sudah dilatihkan sampai saya mintakan latihan ulang sampai latihan kontigensi,"sambung dia.

Rp 600 M pakai dana internal

Pemerintah baru mencairkan dana Rp 1 triliun untuk pengamanan pemilu, masih tersisa Rp 600 miliar. Jika terpaksa Polri akan memakai dana internal Polri untuk menutup kekurangan."Sehingga program yang Rp 600 miliar itu bila negara tidak ada. Kita kita gunakan anggaran kita," kata Jenderal Sutarman .Langkah itu, menurut Sutarman , tentu ada konsekuensi yang harus dibayar. Salah satunya dengan menghentikan program Polri."Kita akan ambil dari anggaran kita dengan menghentikan program lainnya. Merevisi Dipa, Polri kan punya anggaran Rp 44 triliun, mungkin yang Rp 600 miliar itu diambil dari mana, kita alihkan dan kita revisi dipanya," tuturnya.

Rp 1,6 trilun sangat minim

Polri meminta kepada pemerintah untuk anggaran pengamanan pemilu senilai Rp 3,5 triliun. Namun hanya tinggal sekitar 2 bulan, pemerintah belum mencairkan seluruh dana kepada Polri.Sutarman menjelaskan, dirinya sudah enam kali mengirimkan surat permintaan pencairan dana ke Kementerian Keuangan. Sutarman mengaku tak masalah jika memang anggaran Rp 3,5 triliun tidak diberikan oleh Kementerian Keuangan."Sudah Rp 1 T tetapi kita tetap akan berupaya karena itu kurang, minimalnya adalah Rp 1,6 T. Itu pun sangat minimal," ujar Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).Dia menjelaskan, dana turun minimum hingga Rp 1,6 T, nantinya Linmas dibantu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kemudian untuk Linmas, kita sudah koordinasi dengan KPU bahwa linmas akan dibiayai oleh KPU," imbuhnya.

Rp 1,6 trilun tak cukup amankan Pemilu

Dia menjelaskan, awalnya Polri meminta agar dana pengamanan pemilu capai Rp 3,5 triliun. Namun sayang, hal itu sampai sekarang tidak terakomodir bahkan hanya Rp 1 triliun yang baru terealisasi.Jenderal Sutarman dengan tegas menyatakan dana Rp 1,6 triliun belum cukup untuk? pengamanan Pemilu. Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk mengamankan ratusan ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) diseluruh wilayah Indonesia."Rp 3,5 triliun, namun pemerintah baru mengalokasikan Rp 1 triliun, belum mengakomodir pengamanan Pemilu 2014," kata dia.Dia juga sudah membuat sejumlah program agar anak buahnya dapat mencegah terjadinya kericuhan saat pemilu."Operasi Mantap Brata 2014 selama 224 hari dengan mengedepankan preventif didukung kegiatan intelijen dan penegakan hukum serta rehabilitasi agar kegiatan tahapan inti pemilu terselenggara aman, tertib dan lancar," pungkasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Jaga Netralitas di Pemilu 2024, Blak-blakan Anggaran Pengamanan Rp2,5 Triliun
Polri Jaga Netralitas di Pemilu 2024, Blak-blakan Anggaran Pengamanan Rp2,5 Triliun

Anggaran pengamanan itu digunakan untuk tahun 2023 dan tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Anggarkan Rp450 Miliar untuk Pengamanan Pemilu 2024
Panglima TNI Anggarkan Rp450 Miliar untuk Pengamanan Pemilu 2024

Pihaknya juga telah mengajukan permohonan anggaran kontijensi sebesar atau mencapai Rp250 miliar.

Baca Selengkapnya
Bintang Dua Depan Kapolri-Panglima TNI Suruh Semua Kapolres & Dandim Berdiri, Ada Apa?
Bintang Dua Depan Kapolri-Panglima TNI Suruh Semua Kapolres & Dandim Berdiri, Ada Apa?

Berikut momen jenderal bintang 2 suruh semua Kapolres dan Dandim berdisi di depan Kapolri-Panglima TNI.

Baca Selengkapnya
Kapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran
Kapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran

Listyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Kapolri Listyo Sigit Blak-blakan Gaji Polisi Naik 8 Persen, Sudah Ideal?
VIDEO: Kapolri Listyo Sigit Blak-blakan Gaji Polisi Naik 8 Persen, Sudah Ideal?

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.

Baca Selengkapnya
Polri Petakan 5 Kategori Kerawanan Pemilu 2024, Tiap 3 Bulan Dievaluasi
Polri Petakan 5 Kategori Kerawanan Pemilu 2024, Tiap 3 Bulan Dievaluasi

Kabaharkam meminta untuk mengantisipasi perubahan eskalasi politik yang saat ini begitu cepat berubah.

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Jika Ada Polisi Melanggar Aturan Pemilu Laporkan Disertai Data dan Bukti Kuat
Kapolri Minta Jika Ada Polisi Melanggar Aturan Pemilu Laporkan Disertai Data dan Bukti Kuat

Kepolisian melakukan pengamanan lewat Operasi Mantap Brata.

Baca Selengkapnya
Apel 3 Pilar Pengamanan Pemilu 2024, Kapolres Rohul Tekankan Netralitas dan Integritas
Apel 3 Pilar Pengamanan Pemilu 2024, Kapolres Rohul Tekankan Netralitas dan Integritas

Apel dilaksanakan dalam rangka menjalin sinergitas dan mewujudkan Pemilu damai.

Baca Selengkapnya
1.664 Personel Pengamanan TPS Dikerahkan, Ini Pesan Irjen Iqbal
1.664 Personel Pengamanan TPS Dikerahkan, Ini Pesan Irjen Iqbal

Seluruh personel itu akan ditempatkan di 12 kabupaten kota.

Baca Selengkapnya
Kapolri Listyo: Jangan Karena Perbedaan Pilihan Buat Kita Terpecah Belah
Kapolri Listyo: Jangan Karena Perbedaan Pilihan Buat Kita Terpecah Belah

Kapolri mengajak masyarakat untuk bisa menjaga perdamaian di tengah perbedaan pendapat dan pilihan.

Baca Selengkapnya
Rombongan Jenderal-Jenderal Polri Sambangi KPU saat Rekapitulasi Nasional, Ada Apa?
Rombongan Jenderal-Jenderal Polri Sambangi KPU saat Rekapitulasi Nasional, Ada Apa?

Fadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.

Baca Selengkapnya
Pimpin Apel Pengamanan Pemilu, Kapolda Jabar Bangga Lihat Sinergitas TNI Polri
Pimpin Apel Pengamanan Pemilu, Kapolda Jabar Bangga Lihat Sinergitas TNI Polri

Apel Pengamanan Pemilu 2024 digelar Lapangan Makodam Jl Aceh Kota Bandung, Kamis (1/2).

Baca Selengkapnya