Keluh Kesah Pemudik Terkait Pemberlakuan Sistem One Way
Merdeka.com - Antusias masyarakat yang melakukan mudik begitu terasa tahun ini. Pasalnya, pemerintah dua tahun belakangan telah melarang melakukan mudik. Larangan ini dikarenakan tingginya masyarakat yang terpapar Viru Corona atau Covid-19, asal Wuhan, China.
Berbagai cara kepolisian dan juga stakeholder lainnya menyiapkan skema dalam pelaksanaan mudik. Di antaranya melakukan sistem ganjil genap (gage), one way, dan Contra Flow. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan peluang kepada masyarakat pada saya mudik.
Kendati demikian, skema tersebut masih saja berdampak kemacetan. Seperti halnya di Tol Cipularang, yang membuat kendaraan berhenti hingga lebih kurang 6 kilometer.
-
Kapan puncak mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik. Puncak mudik diprediksi tanggal 18-21 April.
-
Dimana sebaiknya mencari rute mudik? Gunakan peta atau aplikasi navigasi untuk merencanakan rute Anda dan cari tahu tentang kondisi jalan, seperti area yang sedang diperbaiki atau jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
-
Siapa yang suka mudik? Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
-
Bagaimana cara mudik? Meski tak direkomendasikan, mudik naik motor masih dilakukan warga. Mudik dengan sepeda motor masih dipilih masyakarat meski dari segi keselamatan sangat berbahaya. Biasanya, pemudik naik motor karena tidak dapat tiket angkutan atau kampung halamannya tidak terlalu jauh.
-
Bagaimana cara mudik yang menyenangkan? Ramaikan mudik dengan berbagi quotes-quotes lucu seputar perjalanan pulang kampung.
-
Apa arti mudik? Ada pendapat mengatakan, mudik singkatan dari bahasa Jawa 'mulih disik' artinya pulang sebentar. Ada juga yang menyebut mudik berasal bahasa Betawi artinya menuju udik atau menuju kampung
Fauzi (25) warga Pondok Gede, Jakarta Timur, tidak tahu harus mengatakan apa. Sebab, dengan adanya sistem One way membuat dirinya diuntungkan bisa cepat tiba di Bojonegoro. Namun ada juga yang dirugikan.
"Ya buat yang mudik senang, cepat sampai, tapi buat yang ke Jakarta ya pasti protes. Ya kaya di Puncak (Bogor) beberapa jam buka tutup kan," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (30/4).
Kendati demikian, ia mengakui dengan adanya sistem itu membuat dirinya harus menunggu lebih kurang 10 jam di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Sebab, bus yang ia naiki tertahan tidak bisa ke Jakarta akan adanya sistem One Way itu
"Berangkat seharusnya pukul 06.40 WIB. (Bus) Baru datang itu jam 4 sore. Ya sekitar 10 jam nunggu. Kata sopir dan pemberitahuan mobil itu terhalang sama one way, bus itu distop jadi lama baru sampai," ujarnya.
"Kemarin tuh berangkat perjalanan normal 12 jam, kemarin jam 4 sore (berangkat dari Jakarta) sampai Bojonegoro jam 4, itu normal enggak macet. Jalan lancar karena one way," sambungnya.
Di sisi lainnya, Fauzi merasa 'dongkol' dengan pelayanan dari perusahaan bus. Sebab, di tengah perjalanan dirinya dan penumpang lainnya harus berpindah bus. Meskipun dengan satu perusahaan yang sama.
"Jadi bus yang saya naikin itu balik ke Jakarta, biar dapat setoran mungkin dan biar di Jakarta enggak penuh penumpang. Kaga tau apa itu disuruh pemerintah atau bagaimana enggak tau, saya tanya petugasnya katanya kabar itu baru dikasih tahu pagi, mereka juga kaga tahu kenapa seperti itu. Katanya sie tol mau ditutup (one way) jadi mereka tuh kejar itu. Jadi dari Bojonegoro kosong mereka, mungkin mereka juga enggk mau rugi kali ya," bebernya.
Harusnya, katanya, seluruh bus telah berada di Jakarta.
"Kalau tau gitu bus standby di Jakarta pas mudik, jadi berangkat penuh berangkat. Ya mungkin baru pengalaman bus ya karena kan one way baru kali ini kan, ya ini masukan aja ya," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi berlibur ke Puncak Bogor, sejumlah warga rela menunggu rekayasa lalu lintas satu arah atau one way
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan sebanyak ribuan pengendara telah memadati kawasan puncak sejak kemarin dengan yang mendominasi adakah kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menerapkan rekayasa one way menuju Jakarta untuk mengurai kemacetan sejak pagi tadi.
Baca SelengkapnyaPenerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian masih terus menerapkan kebijakan one way baik menuju Puncak maupun arah sebaliknya.
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 terjadi hari ini, Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaJalur Puncak macet total imbas libur Natal dan Tahun Baru
Baca SelengkapnyaPuncak dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaKendaraan tidak berjalan sama sekali di kawasan Puncak. Para pengendara yang lelah memutuskan beristirahat di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSiang Ini, Polisi Berlakukan One Way dari Jalur Puncak ke Jakarta
Baca SelengkapnyaRibuan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak kemacetan parah di kawasan Ciawi, Bogor.
Baca Selengkapnya