Keluh kesah warga Bogor terkait kelangkaan elpiji 3 kg
Merdeka.com - Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram terjadi di sejumlah wilayah di Bogor. Kelangkaan gas tiga kilogram atau gas melon ini sudah mulai terasa sejak seminggu lalu. Selain itu, harga ditingkat eceran juga mengalami kenaikan.
Salah satu ibu rumah tangga, Mirna (29) warga Kebon Kelapa, Kota Bogor mengaku, sudah sepekan ini sulit untuk mendapat gas bersubsidi tersebut. Mirna terpaksa harus mencari hingga jauh keluar daerah tempat tinggalnya.
"Harganya juga naik, sekarang Rp 24.000 dari biasanya cuma Rp 20.000 atau Rp 21.000 per tabung. Pengeluaran kan jadi nambah, ongkos juga jadi besar," ucap Mirna, Selasa (5/12/2017).
-
Mengapa warga Grobogan kesulitan mendapatkan air bersih? Krisis air bersih sudah berlangsung hingga berbulan-bulan. Kondisinya kian parah. Kehidupan warga makin susah.
-
Apa kesulitan warga Grobogan dalam mencari air bersih? 'Nggak dapat ya tunggu, paginya lagi kan dapat ya. Kalau di sana itu lumayan deras sumbernya. Tapi kalau di sini cepat habis. Antrenya satu-satu,'
-
Kenapa Ibu Persit itu kesulitan menyalakan kompor minyak tanah? Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan air bersih? Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering. Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
Kondisi serupa juga dirasakan Ira (30) warga Paledang, Kota Bogor. Dirinya mengaku sulit mendapatkan gas ukuran tiga kilogram sejak dua pekan kemarin.
"Sudah dua minggu belakangan ini gas tiga kilo susah di pasaran. Saya cari gas sampai ke kampung tetangga juga tidak ketemu. Akhirnya nemu di pangkalan, itu pun pembeliannya terbatas," kata Ira.
Ia berharap, supaya pemerintah segera mengatasi kelangkaan tersebut. Menurutnya, dengan kondisi seperti ini, banyak ibu rumah tangga dan pedagang kesulitan untuk keperluan memasak ataupun berjualan.
Salah satu pengecer gas, Agus Triyatna (33) mengatakan, saat ini memang gas ukuran tiga kilogram atau gas melon tidak sampai di tingkat pengecer atau warung. Gas baru bisa dibeli di tingkat agen.
"Gas sampenya di tingkat agen. Di warung sudah gak kebagian. Informasi dari agen sih, katanya keterlambatan pengiriman," ujar Agus.
Dalam satu bulan, sambung Agus, warungnya dapat menjual sekitar 25 tabung gas ukuran tiga kilogram. Namun sudah sepekan ini dirinya belum berani mengambil ke agen karena harga di agen mencapai Rp 20.000 per tabung.
"Sekarang belum berani ngambil lagi, harganya mahal," tutur dia. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bobby juga tampak mencecar pertanyaan kepada pihak Pertamina yang ikut pada sidak tersebut.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengatakanm asih banyak kalangan mampu namun masih menggunakan elpiji 3 kilogram ini..
Baca Selengkapnya"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."
Baca SelengkapnyaNicke menjelaskan, LPG 3 Kg over kuota lantaran adanya libur panjang beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza
Baca SelengkapnyaASN dan warga mampu di Banyuwangi dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk memasak di rumah maupun untuk usaha
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab menjelaskan, 63 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumut merespons cepat masalah kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali mengecekan distribusi elpiji 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memantau kondisi stok dan distribusi elpiji 3 kg di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnya