Kemarahan Budi Waseso banyak sipir terlibat peredaran narkoba
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso kesal dengan peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Menurutnya, jaringan narkoba di dalam lapas bisa leluasa bergerak karena faktor pembiaran dan disengaja.
Dia menambahkan sulitnya mengungkap peredaran narkoba karena petugas sipir menghalangi atau menghambat proses penggerebekan dan penggeledahan. Dalam beberapa kasus terbukti mereka juga ikut bermain.
"Petugas lapas mudah dipengaruhi, lalu kamera CCTV di lapas tidak berfungsi karena disengaja agar tidak bisa dimonitor," kata Budi Waseso di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Selasa (26/1).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Dimana saja peredaran narkoba di Cianjur rawan terjadi? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
Dia membeberkan, di dalam lapas, bandar narkoba bebas menggunakan telepon genggam, laptop, alat pengisap narkoba. Budi Waseso yakin petugas sipir atau lapas masuk jaringan bandar narkoba. Kecurigaannya karena tiap kali BNN atau kepolisian melakukan penggeledahan, petugas lapas seolah menghalangi.
"Jelas-jelas mereka (petugas sipir) terlibat, bagaimana alat-alat narkoba masuk? Padahal petugas polisi saja sulit masuk ke lapas harus ada surat tugas dan harus izin dulu. Di Lapas ada laptop, HP dan narkoba masuk, jika petugas lapas sindikat mafia, ya kita serbu lapas karena petugas merupakan sindikat bandar narkoba," kata dia.
Tak mau kalah menghadapi ulah petugas lapas, BNN sudah memiliki strategi. Petugas BNN bakal menyerbu lapas yang dijadikan sarang narkoba apabila petugas sipir lapas menghalangi.
"Kita tidak bisa menangkap yang bersangkutan (bandar narkoba), permasalahan mendasar lapas aturan yang diikuti, kita tidak bisa masuk menebus lapas, ternyata ada yang mempertahankan oknum lapas itu yang bermain dengan bandar narkoba," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di kantornya, Cawang, Rabu (26/1).
Kondisi demikian pernah terjadi saat petugas BNN mengusut TPPU dari bisnis narkotika di Tebing Tinggi, Medan.
Cara lain yang akan ditempuh berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Dirjen Permasyarakatan I Wayan agar petugas Lapas tak menghalangi saat penggerebekan atau pengungkapan kasus narkoba di berbagai Lapas. Padahal BNN pernah bekerjasama dan menghasilkan kesepakatan untuk memberantas narkoba di Lapas.
"Misalnya di Lapas Bali, Lapas di sana kita temukan narkotika masuk lapas ternyata kita dihambat prosedural, sehingga barang bukti sudah hilang dan saat alat komunikasi kita temukan tidak ada yang mengaku pelakunya," kata mantan Kabareskrim Polri ini.
Dalam waktu dekat, lanjut Waseso, pihaknya akan menemui Menkumham Yasonna Laoly untuk mendiskusikan hal itu agar saat penyerbuan Lapas tak disalahartikan oleh beberapa pihak. Pihaknya juga tak menyalahi wewenang menyerbu Lapas, apabila petugas menghambat pemberantasan narkoba.
"Makanya saya temui Menkumham dulu agar tidak disalahartikan menyalahi wewenang," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku geram atas perbuatan anak buahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaSupriansa mengatakan, ada banyak jalur tikus yang bisa menjadi jalur pelarian bagi buronan narkoba
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaMenkumham menegaskan, tak ada toleransi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam penggunaan maupun peredaran narkoba di lapas.
Baca SelengkapnyaDalam video nampak belasan napi pria berjoget sambil menggoyangkan kepala dan mengangkat tangan dengan diiringi musik keras.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca Selengkapnya