Kemarahan Menteri Anies, sudah sistem komputer UN masih bocor
Merdeka.com - Pemerintah mulai memberlakukan ujian nasional dengan sistem komputer. Tapi pemberlakuan sistem ini belum merata karena masih tahap uji coba.
Sistem komputer dibuat untuk mencegah terjadinya kecurangan saat ujian yang biasanya dilakukan para joki dengan cara membocorkan soal atau kunci jawaban. Alasan lainnya untuk penghematan mengingat bila ujian tertulis tentunya cukup banyak biaya cetak yang dikeluarkan mulai dari soal, kertas jawaban, belum lagi biaya distribusinya.
"Iya, karena perubahan soal bisa dilakukan dengan cepat. Misal ada soal bocor bisa diganti dengan cepat soal yang lain," ujar Anies.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Apa hoaks tentang Anies? Beredar foto Anies Baswedan memakai kemeja merah berlogo PDIP.
"Substansinya bocor jangan mengkritik imajinasi yang dibuat sendiri," tambahnya.
Anies menegaskan dengan sistem komputer bisa menghemat waktu 30 menit dan setiap meja soalnya berbeda-beda. "Pertama, dengan ujian komputer ternyata ada penghematan waktu 30 menit dari 2 jam. Kedua soal kejujuran dengan menggunakan komputer bisa, karena tiap komputer soalnya berbeda-beda," ungkapnya.
Sistem ujian komputer diberlakukan saat siswa/wi SMA sederajat ujian pada Senin lalu hingga Rabu kemarin. Sejumlah kendala pun ditemui, salah satunya soal koneksi internet yang lambat dan daya listrik tak mumpuni.
Tapi bukan masalah itu yang membuat Mendikbud, Anies Baswedan, marah besar. Anies justru meradang saat mendengar soal ujian bocor di internet.
Entah siapa penyebarnya. Tapi Anies tak habis pikir sudah dibuat sistem tercanggih masih saja ada yang nekat melakukan hal tersebut.
Berikut cerita kemarahan Menteri Anies saat soal UN bocor diaplikasi google drive di internet:
Segara lapor ke Bareskrim Polri
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menemukan sebanyak 30 booklet naskah soal ujian nasional (UN) bocor di internet. Mendapat kabar demikian, Mendikbud Anies Baswedan, langsung melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri."Langsung kita laporkan Bareskrim, langsung diproses Bareskrim dan itu proses hukumnya langsung berjalan," kata Anies.Soal-soal itu disebar melalui aplikasi Google Drive dengan bentuk PDF."Jadi itu laporan tentang dokumen di sebuah website, makanya kita langsung mengambil langkah cepat soal dugaan satu provinsi di luar Jawa," jelasnya.
Telepon google dan kominfo
Tak cuma Bareskrim Polri saja yang dihubungi Anies, dia juga menelepon pihak Google untuk mencari tahu titik awal penyebaran. Dia pun mengetahui kebocoran soal sejak Senin di hari pertama ujian."Senin siang kita tahu, Senin siang itu langsung kita proses. Saya telepon Google langsung, telepon Kominfo dan dengan Google mereka berikan surat resmi langsung kita tutup. Surat resmi dari Google dan dalam waktu dua jam Google menutup. Site itu," ujarnya.Anies mengatakan dirinya tahu ada kebocoran dari jaringan panitia pelaksana UN."Jadi sudah dilakukan hari itu juga. Dari mana kita tahunya? Ya kita kan panitia ini punya jaringan yang luar biasa luas dari situ kita dapatkan dan itu sudah kita dapatkan hari Senin," ujarnya.
Tak beri ampun pembocor soal UN
Setelah melapor ke pihak berwajib, Anies Baswedan menegaskan tidak memberikan toleransi bagi pelaku pembocoran soal Ujian Nasional 2015 yang diduga dilakukan karyawan Perum Percetakan Negara. Bahkan, dia mengancam perusahaan pembocor diminta untuk membiayai Ujian Nasional ulang nantinya."Jika ternyata di situ kami lihat ada anak-anak memakai jawaban itu, maka akan menuntut perusahaan itu untuk membiayai jika terjadi ujian ulang. Tidak ada toleransi untuk hal itu," kata Anies Baswedan di gedung Kemendikbud.Menurutnya, pelaksanaan Ujian Nasional kali ini bakal dievaluasi terlebih dahulu apakah ada pelanggaran. Jika memang bermasalah maka tidak menutup kemungkinan untuk diulang kembali."Kesimpulan tetap sama, jika ada masalah kami ulang. Kalau tidak ada masalah kami jalan terus. Saya sudah konsultasi dengan Pak Jusuf Kala," terang dia.
Bareskrim tetapkan 1 tersangka
Bareskrim bergerak cepat menindaklanjuti laporan Menteri Anies terkait kebocoran soal UN. Setelah melakukan penggeledahan di beberapa tempat termasuk di Perum Percetakan Negara, satu orang ditetapkan sebagai tersangka."Sudah ada satu (tersangka). Sedang dipelajari dengan tim penyidik dari Bareskrim, nanti akan disampaikan ke teman-teman kalau sudah bulat," kata Kabareskrim Polri, Komjen Budi Waseso, kemarin.Budi melanjutkan, dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka yang masih dirahasiakan identitasnya tersebut diketahui berperan sebagai yang membuka segel dan menyebarkan soal UN tersebut."Dia yang membuka, mengedarkan. Sementara tim kami masih mengembangkan apakah ada pelaku lainnya," jelasnya.Dia mengungkapkan, selain menggeledah kantor Percetakan Negara RI, pada Rabu (15/4) kemarin, Bareskrim juga melakukan pemeriksaan pada pegawai di kantor tersebut."Beberapa pegawai sudah kami mintai keterangan. Lalu ditemukan beberapa alat bukti. Penyidik masih fokus memeriksa barang bukti. Nanti dari situ bisa didalami sumber pelakunya," ungkapnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susah Sinyal saat Kampanye Akbar AMIN di JIS, Ini Reaksi Anies
Baca SelengkapnyaJSC meminta maaf terhadap dugaan aksi peretasan aplikasi JAKI
Baca SelengkapnyaAplikasi Jakarta Kini atau JAKI diretas setelah disinggung Capres nomor Anies Baswedan ketika debat Capres.
Baca SelengkapnyaMedia asing Channel News Asia menyoroti tajam kinerja Menteri Kominfo Budi Arie usai heboh PDSN dibobol hacker.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, UU ITE harusnya memberikan perlindungan terhadap data.
Baca SelengkapnyaBenarkan Menteri AS sebut Kemenkominfo bodoh usai data nasional dihack? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi informasi bocornya data 204 juta pemilih Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.
Baca SelengkapnyaMasih banyak warga Indonesia belum bijak dalam menyampaikan kritik di media sosial.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Sumatera Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Baca Selengkapnya